- Kemenkeu Tegaskan Komitmen Percepat IKN Jadi Ibu Kota Politik
- Basuki Hadimuljono Sambut Langkah Hipmi Kaltim dalam Pembangunan IKN
- IKN Mantap Jadi Ibu Kota Politik 2028, Kompleks Legislatif dan Yudikatif Segera Dibangun
SuaraKaltim.id - Bank Indonesia Kalimantan Timur (BI Kaltim) mengingatkan bahwa pembangunan tahap lanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN) berpotensi mendorong kenaikan inflasi di wilayah Penajam Paser Utara (PPU).
Untuk itu, lembaga ini menyiapkan strategi pengendalian melalui pendekatan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Hal itu disampaikan Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto, di Batam, Jumat, 26 September 2025.
"Strategi ini penting karena pemerintah telah menetapkan pembangunan tahap selanjutnya di IKN sebagai ibu kota politik dengan membangun gedung perkantoran untuk kawasan legislatif dan yudikatif yang akan diselesaikan melalui kontrak tahun jamak pada 2025-2028," ujar Budi, disadur dari ANTARA, Minggu, 28 September 2025.
Menurutnya, pembangunan yang semakin masif dengan anggaran awal Rp 6,2 triliun untuk 2025-2026 akan meningkatkan jumlah pekerja dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke IKN.
Saat ini saja, sekitar 1.200 ASN dari berbagai kementerian sudah bertugas di kawasan tersebut.
Lonjakan jumlah penduduk baru ini, kata Budi, akan memicu permintaan lebih tinggi terhadap kebutuhan pokok maupun sekunder.
“Kondisi ini akan menyebabkan inflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menjadi basis kawasan IKN,” terangnya.
Pada Agustus 2025, inflasi year on year (y-on-y) di Kaltim tercatat 1,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 108,54.
Baca Juga: IKN Dongkrak Kebutuhan Hunian, Pemkab PPU Tekankan Tata Ruang dan Keberlanjutan
PPU mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,99 persen, didorong terutama oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Untuk mengantisipasi, BI Kaltim bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menerapkan strategi 4K ditambah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Upaya lainnya dilakukan melalui distribusi beras SPHP bersama Bulog, penyelenggaraan pasar murah komoditas bergejolak seperti cabai dan sayuran, hingga koordinasi dengan daerah penghasil pangan seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Budi menambahkan, peningkatan produksi pertanian di daerah sekitar IKN juga akan menjadi kunci untuk menekan inflasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
5 Mobil Tua 5 Jutaan Mesin Bandel, Mudah Dirawat: Legenda yang Siap Tampil Beda!
-
7 City Car 60 Jutaan dengan Desain Stylish-Fitur Lengkap, Terbaik buat Keluarga Muda
-
6 Mobil Bekas Stylish untuk Gen Z atau Milenial: Fungsional dan Efisien!
-
Samarinda Berpotensi Diguyur Hujan Ringan pada Senin Ini
-
6 Mobil Keluarga Bekas Murah, Mesin Bandel dengan Biaya Perawatan Bersahabat