-
Pemkot Bontang memperketat pengawasan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul laporan menu basi di salah satu sekolah.
-
Wakil Wali Kota Agus Haris mengingatkan pengelola dapur agar tidak memasak terlalu dini dan menggunakan bahan segar, untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan siswa.
-
Pemkot akan melakukan evaluasi rutin setiap bulan guna mencegah insiden serupa dan memastikan program MBG tetap aman serta bermanfaat bagi peserta didik.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini dilakukan menyusul adanya laporan menu yang basi di salah satu sekolah.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengingatkan agar dapur penyedia MBG lebih cermat dalam proses pengolahan.
Ia menegaskan, kesalahan kecil dalam penanganan bahan makanan bisa berdampak besar pada keamanan pangan peserta didik.
Hal itu disampaikan Agus Haris saat berada di Bontang, Sabtu, 4 Oktober 2025.
“Kalaupun menunya itu (bahan yang mudah basi). Jangan dimasak terlalu cepat. Disesuaikan jam pengantaran,” ucap Agus Haris, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu, 5 Oktober 2025.
Menurutnya, beberapa dapur masih memasak terlalu dini atau menyimpan bahan terlalu lama di freezer sehingga menurunkan mutu makanan.
“Kalau sudah kejadian mereka rata-rata baru evaluasi. Harusnya bisa dicegah terlebih dahulu,” sambungnya.
Dalam rapat koordinasi terakhir, Pemkot telah meminta pengelola dapur MBG untuk memilih bahan segar dan memperhatikan waktu distribusi agar menu tetap layak konsumsi saat tiba di sekolah.
Baca Juga: Langganan Rusak, Jalan Dekat Bundaran Hotel Bintang Sintuk Dibongkar Lagi
Selain pengawasan rutin, Agus Haris juga mendorong agar evaluasi dilakukan lebih sering.
“Kami akan terus pantau. Kalau perlu evaluasi dilakukan setiap bulan,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMAN 2 Bontang, Suyanik, melaporkan dua kasus menu MBG yang beraroma tidak sedap, yakni nasi goreng dan batagor.
Menu tersebut dikembalikan ke dapur karena sebagian sudah basi.
“Anak-anak tahu kok mana yang basi atau tidak. Kami sudah lapor kalau jenis sayuran yang mudah basi mending dihindari,” ujar Suyanik.
Agus Haris menegaskan, Pemkot tetap mendukung program MBG sebagai upaya pemenuhan gizi bagi pelajar, namun menekankan pentingnya pencegahan dini agar insiden serupa tidak terulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DPRD Berau Lihat Peluang Wisata Malam di Balik Tren Warkop 24 Jam
-
Cegah Kekosongan Layanan Publik, Kaltim Usulkan P3K Paruh Waktu
-
Kebakaran di Hunian Pekerja IKN, Sinyal Bahaya dari Kamar 307
-
Jelang Pensiun Sekda Bontang, Pemkot Segera Lakukan Seleksi Pengganti Definitif
-
Kaltim Catat Rekor Baru, 82 Badan Publik Raih Predikat Informatif 2025