- 
Sebanyak 382 rumah tidak layak huni (RTLH) di Penajam Paser Utara mendapat bantuan perbaikan melalui kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. 
- 
Bantuan senilai Rp20–25 juta per unit disalurkan dengan skema berbeda oleh ketiga level pemerintahan, menyasar warga kurang mampu di Kecamatan Penajam, Babulu, dan Waru. 
Program ini ditarget rampung akhir tahun 2025 dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang menjadi bagian dari kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
SuaraKaltim.id - Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah terus dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
Tahun ini, sedikitnya 382 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mendapat bantuan perbaikan.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perumahan, Permukiman, dan Pertamanan Dinas Perkimtan PPU, Khairil Achmad, Rabu, 29 Oktober 2025.
“Pemerintah pusat, serta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten memberikan bantuan perbaikan RTLH,” ujarnya, disadur dari ANTARA, Kamis, 30 Oktober 2025.
Bantuan tersebut disalurkan dengan skema berbeda. Pemerintah pusat menyalurkan bantuan sebesar Rp 20 juta per unit untuk 134 rumah, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menyalurkan Rp 25 juta per unit bagi 150 rumah.
Adapun Pemerintah Kabupaten PPU turut berkontribusi dengan nilai Rp 25 juta per unit untuk 98 rumah.
Seluruh penerima bantuan telah melalui proses verifikasi ketat, termasuk kepemilikan lahan atas nama penerima manfaat. Program ini menyasar warga kurang mampu di tiga kecamatan, yakni Penajam, Babulu, dan Waru.
“Kami optimistis mampu menyelesaikan bantuan perbaikan milik masyarakat kurang mampu sampai di akhir tahun ini,” kata Khairil.
Ia menambahkan, pengerjaan yang bersumber dari bantuan provinsi dan kabupaten dilakukan melalui pihak ketiga, dan saat ini progresnya telah mencapai sekitar 70 persen.
Baca Juga: IKN Jadi Pusat Penguatan Bahasa Indonesia dan Identitas Kebangsaan
Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menekan angka kemiskinan sekaligus meningkatkan kualitas hunian masyarakat di daerah yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
- 
            
              Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
- 
            
              Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
- 
            
              Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
- 
            
              Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
- 
            
              Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur