Ramai Kantong Belanja Bioplastik, Benarkah Solusi yang Ramah Lingkungan?

Ramai penggunaan bioplastik yang disebut sebagai kantong belanja ramah lingkungan. Benarkah klaim tersebut? Ini pendapat pakar.

M. Reza Sulaiman
Senin, 31 Agustus 2020 | 15:43 WIB
Ramai Kantong Belanja Bioplastik, Benarkah Solusi yang Ramah Lingkungan?
Warga membawa barang belanjaan usai berbelanja di salah satu gerai di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (3/1). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Bioplastik yang sudah tidak terpakai harus diproses di TPA terlebih dahulu karena membutuhkan panas dengan suhu tinggi untuk memungkinkan mikroba mengurainya.

Tanpa panas bersuhu tinggi itu, bioplastik tidak akan mampu terurai dengan alami baik di TPA maupun ketika diproses menjadi kompos di tingkat rumah tangga.

"Jadinya niatan awal penyusun Peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang penggunaan kantong belanja ramah lingkungan itu jadi tidak terlaksana. Upaya penggunaan kembali produk itu tidak terlaksana, sedangkan yang ingin kita hindari adalah budaya sekali pakai (throw away)," tegas Fajri.

Baca Juga:Larang Plastik, Wagub DKI Minta Warga Pakai Kantong Berbahan Singkong

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini