Banyak pengunjuk rasa yang melepas atau tidak memakai masker. Termasuk tak menjaga jarak.
"Layanan sudah kami buka, tapi belum banyak yang datang. Jadi, pendemo maupun mereka yang bertugas saat demo, silakan tes," katanya.
Sepinya minat demonstran pada rapid test ternyata, bukan karena lasan malas melangkan ke Puskesmas terdekat. Namun para demonstran masih sanksi, terkait pengumuman gratis dari Dinas Kesehatan.
"Saya juga kepingin ikut rapid test di Puskesmas, tapi saya takut kalau tetap di suruh bayar. Zaman sekarang kan, semula dibilang grtais tapi tahu-tahu di belakang ada uang yang harus dibayar," kata Muchlis, buruh perusahaan kapal di Kampung Baru.
Baca Juga:Demonstran Balikpapan Ganti Rugi Kerusakan Pagar Masjid Pasca Aksi Jilid II
Dijelaskan Muchlis, kabar rapid test itu sudah dia dapatkan sejak beberapa hari lalu. Dia sempat menanyakan pada rekan-rekannya yang sama-sama ikut aksi unjuk rasa, namun jawaban mereka semua sama.
"Teman-teman saya juga takutnya begitu. Lalu kemarin disebutkan khusus buat yang demo, kalau nanti ke Puskesmas diminta bukti ikut demo, kita harus setorkan apa," sebutnya.
Berbeda dengan mahasiswa, lanjut dia, mahasiswa memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang bisa ditunjukkan pada petugas Puskesmas.
"Saya juga tanya kemarin sama yang orasi di lapangan, dia bilang mau tunjukkan KTM. Nah kami yang buruh ini bingung, mau tunjukkan apa kalau diminta bukti-bukti demo," ujarnya.
Kontributor : Fatahillah Awaluddin
Baca Juga:Pakai Almamater Beda Saat Demo, Dua Remaja di Balikpapan Diamankan Polisi