Dua Daerah di Calon Ibu Kota Negara Ini Ternyata Rawan Penularan Covid-19

Kecamatan Penajam dan Babulu paling berpotensi penyebaran Virus Corona, dibanding Kecamatan Waru dan Sepaku yang jumlahnya relatif lebih sedikit.

Chandra Iswinarno
Minggu, 25 Oktober 2020 | 17:38 WIB
Dua Daerah di Calon Ibu Kota Negara Ini Ternyata Rawan Penularan Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Arnold Wayong. [Antara]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyatakan dua daerah yang berada di wilayahnya rawan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Arnorld Wayong. Dia mengemukakan dua daerah tersebut meliputi Kecamatan Penajam dan Babulu.

"Penyebaran kasus COVID-19 didominasi dari Kecamatan Penajam dan Babulu," ujarnya ketika dihubungi Antara di Penajam pada Minggu (25/10/2020).

Kecamatan Penajam dan Babulu paling berpotensi penyebaran Virus Corona, dibanding Kecamatan Waru dan Sepaku yang jumlahnya relatif lebih sedikit.

Baca Juga:Persediaan Alat Rapid Test di Daerah Calon Ibu Kota Negara Baru Menipis

Kecamatan Penajam, menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 dengan prosentase sekitar 40 persen. Sedangkan, Kecamatan Babulu sekitar 30 persen.

"Pencegahan penularan virus corona itu menjadi tugas bersama. Bukan hanya pemerintah saja. tapi juga masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, penyebaran Covid-19 di wilayah Penajam Paser Utara sebagian besar dari luar daerah, tidak ada terkonfirmasi penularan antarmasyarakat di satu wilayah (transmisi lokal).

Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara sudah melakukan pemetaan atau zonasi level kewaspadaan Virus Corona menurut wilayah kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Sampai saat ini menurut Arnold Wayong, terdata 12 warga terkonfirmasi positif Covid-19, tiga orang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung.

Baca Juga:Pemerintah Tunda Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan

Sembilan warga lainnya melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing, sementara warga yang sudah sembuh terdata 113 orang.

Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara diimbau agar mengurangi aktivitas dan berkumpul bersama di luar rumah karena penyebaran Covid-19 tidak dapat terdeteksi secara kasat mata.

Sebelumnya juga diberitakan, persediaan alat tes cepat atau rapid test untuk mendeteksi Covid-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai menipis.

"Stok alat pemeriksaan Covid-19 sudah menipis, saat ini hanya bersisa sekitar 1.000 unit," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, Selasa (6/10/2020).

Alat tes cepat untuk mendeteksi awal virus corona tersebut semakin menipis, karena tes cepat terhadap pegawai di organisasi perangkat daerah atau ODP terus dilakukan.

Hingga saat ini lanjut Arnold, hampir seluruh OPD atau SKPD/satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mengikuti pemeriksaan virus corona.

Bahkan beberapa SKPD telah dilakukan dua kali pemeriksaan cepat Covid-19 lantaran ada pegawai yang terkonfirmasi positif.

"Kendati hanya tersisa sedikit, tapi pemeriksaan Covid-19 terhadap pegawai di OPD, kami pastikan terus dilakukan," ujarnya.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini