Pindah Agama dan Menikah Diam-diam Diduga Jadi Alasan Pengantin Bunuh Diri?

Pada Jumat (30/10/2020) malam harinya, mereka pun melangsungkan pernikahan di kediaman Morgan.

Chandra Iswinarno
Senin, 02 November 2020 | 13:23 WIB
Pindah Agama dan Menikah Diam-diam Diduga Jadi Alasan Pengantin Bunuh Diri?
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]

SuaraKaltim.id - Kasus penemuan mayat pengantin pria yang ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon kawasan Jalan Teuku Umar Kecamatan Sungai Kunjang pada Sabtu pagi (31/10/2020), masih menyisakan tanya.

Lantaran meninggalnya Bulewong (23) yang baru saja menikah dengan kekasihnya, Nadia, karena perpindahan agama serta melangsungkan pernikahan diam-diam secara diam-diam.

Dikisahkan sepupu Nadia, istri Bulewong, Morgan (47), semua berawal dari kedatangan saudaranya untuk menemui Bulewong pada Selasa (27/10/2020).

Nadia yang berasal dari Mamuju, tiba di Kota Tepian disambut oleh Bulewong. Sepasang kekasih ini akhirnya kembali bertemu, sejak tiga tahun lamanya terpisah oleh jarak.

Baca Juga:Belum Sampai 24 Jam Menikah, Pengantin Baru Ini Ditemukan Tewas Tergantung

Bulewong kemudian membawa Nadia untuk menginap semalam di Mess Tempat Kerjaan Bulewong di Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara.

Keesokan harinya, keduanya kemudian mengunjungi kediaman kerabat Nadia yang ada di Samarinda, Morgan. Selama beberapa hari, keduanya memutuskan untuk menginap disana.

"Karena takut dibilang zina sama warga karena menginap disini, jadi mereka memutuskan untuk menikah," ungkap Morgan pada Senin (2/11/2020).

Sebelum melangsungkan pernikahan, pada Jumat (30/10/2020) siang, Bulewong meminta tolong kepada Morgan untuk membantunya menjadi seorang mualaf. Malam harinya, mereka pun melangsungkan pernikahan di kediaman Morgan.

"Siangnya dia pindah agama, saya yang mengantarkan. Malamnya melangsungkan pernikahan," ucap Morgan sembari menunjukkan bukti secarik kertas berbentuk sertifikat tanda Bulewong telah berstatus seorang muslim.

Baca Juga:Sehari Menikah, Mempelai Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri

Acara pernikahan itu diselenggarakan secara sederhana dengan khidmat dan penuh rasa bahagia. Selang beberapa waktu kemudian, tepatnya pada pukul 21.00 WITA, Bulewong izin kepada Nadia untuk bertemu temannya perihal meminjam motor.

Sekitar pukul 01.00 WITA Sabtu (31/10/2020) dini hari, Bulewong kembali ke rumah Morgan. Kala itu Bulewong nampak sedang gundah hingga tak bisa tidur.

"Malam itu dia tidak ada tidur, minum kopi dibuatkan istrinya," lanjutnya.

Sekitar pukul 05.00 WITA, Bulewong kemudian kembali minta izin kepada Istrinya keluar rumah untuk membeli obat. Sejak kepergiannya itu, Bulewong tak kunjung kembali pulang.

Hingga akhirnya sekitar pukul 07.00 WITA, Nadia yang sedang gelisah menunggu suaminya balik kerumah, mendapatkan kabar mengejutkan. Bulewong Ditemukan tewas gantung diri oleh warga.

"Dia pergi pamit beli obat katanya, itu dia nggak bawa handpone. Gelisah istrinya. Tahunya sudah meninggal. Kami juga tahunya dari Facebook, grup Busam. Saya langsung ke lokasi, ternyata benar dia (Bulewong)," katanya.

Nadia tak hentinya bersedih hingga berulang kali histeris, ia tak menyangka suaminya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Karena terlarut dalam kesedihan, Nadia bahkan sempat nekat ingin mengakhiri hidupnya. Beruntung berhasil digagalkan morgan.

"Dia awalnya lagi angkat telepon, ngga tahu dari siapa. Suaranya sempat meninggi, terus keluar dari kamar, masuk ke kamar mandi bawa sarung. Ada setengah jam dia ngga keluar, kami bujuk keluar baru dia keluar," ucapnya.

Takut Nadia yang melakukan aksi nekat serupa dengan suaminya, keluarga di dalam rumah pun langsung membopong Nadia menuju kamar tidur.

Saat itu, Nadia yang terlihat masih syok dengan kepergian Bulewong, terus berteriak histeris hingga jatuh terlelap dalam kesedihan.

Malamnya, pihak keluarga pun berembuk, diputuskan kalau jenazah Bulewong akan dikebumikan ke kampung halamannya di Desa Salutiwo, Provinsi Sulawesi Barat.

"Malamnya dia berangkat sama tantenya. Terus jenazah korban diberangkatkan siang tadi (hari ini)," ucapnya.

Morgan mengaku tak mengetahui hal yang mendasari Bulewong hingga nekat bunuh diri. Mulai dari kedatangan Bulewong dan Nadia di kediamannya, Morgan mengatakan kalau pasangan muda ini sedikit tertutup.

Dan tak terlalu banyak bercerita permasalahannya.

"Saya sempat tanya waktu dia mau mualaf dan sebelum menikah. Saya bilang, sudah dapat izin dari keluarga atau belum. Tapi dia bilang sudah, dan semuanya ada dikeputusannya," ucapnya.

"Setahu saya tidak ada permasalahan, orangnya juga pendiam. Jadi tidak tau pasti masalahnya apa. Kami pun masih tidak menduga kalau bakal begini," tandasnya.

Sementara itu, disebutkan dari sumber terpecaya yang didapatkan media ini. Diketahui bahwa pernikahan yang dilakukan Bulewong dan Nadia mendapatkan pertentangan dari orangtuanya di kampung halaman.

"Si korban ini sebelumnya beragama Nasrani. Sebelum menikah, korban sempat berpindah agama menjadi muslim," ucap sumber tersebut.

Perpindahan agama dan pernikahan yang dilangsungkan tanpa sepengetahuan pihak keluarga, diduga menjadi sebab utama Bulewong nekat mengakhiri nyawanya.

Pasangan ini bahkan diketahui telah menjalin kasih sejak enam tahun silam. Keduanya diketahui berasal dari Desa Salutiwo, Provinsi Sulawesi Barat.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Dengan demikian, dugaan awal murni korban nekat bunuh diri.

"Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda kekerasan. Sekarang jenazah sudah dipulangkan ke kampung halaman nya di Sulawesi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Warga Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda digegerkan dengan temuan sosok pria yang tewas gantung diri di wilayah tersebut pada Sabtu (31/10/2020) pagi.

Jasad Bulewong (23) ditemukan warga tergantung di salah satu pohon yang berada di Jalan Teuku Umar Kecamatan Sungai Kunjang. Padahal di malam sebelumnya, pada Jumat (30/10/2020), Bulewong melangsungkan pernikahan dengan gadis idamannya sejak SMA, Nadia (20)

Penemuan sosok mayat yang sempat menggegerkan warga setempat itu diketahui Marjudi, Ketua RT 35. Marjudi menjelaskan, penemuan mayat itu ditemukan kali pertama oleh seorang pengendara yang sedang melintas di jalan tersebut.

Ketika itu, saksi melihat motor Suzuki Satria FU terparkir di pinggir jalan. Curiga dengan hal tersebut, saksi mata kemudian mencari tahu siapa pemilik motor itu.

Alangkah terkejutnya, saksi kemudian menemukan sesosok pria dengan keadaan tergantung di pohon yang tak jauh dari lokasi terparkirnya motor tersebut. 

Setelah mendapatkan laporan itu, Marjudi lalu menuju ke lokasi penemuan mayat itu. Disana Marjudi mendapati jasad pria mengenakan jaket hitam dan celana berwarna cokelat dalam posisi leher terikat di pohon.

"Sekitar pukul 07.00 WITA informasinya saya terima. Saya ditelepon sama bu Lurah untuk dimintai tolong melakukan pengecekan di pergudangan, katanya ada orang yang gantung diri. Saya kemudian menelepon Polsek Sungai kunjang dan juga menelepon ambulans," ucap Marjudi.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Alisha Aditya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini