Tersangka Penimpasan Ojol Lepas Dari Proses Hukum, Korban: Saya Dirugikan

Meski demikian, pemberhentian proses hukum tak langsung begitu saja dilakukan. Sebab, kata Ridwan, berkas perkara telah mendapatkan status P18 dan P19 .

Chandra Iswinarno
Rabu, 11 November 2020 | 17:48 WIB
Tersangka Penimpasan Ojol Lepas Dari Proses Hukum, Korban: Saya Dirugikan
Pelaku sedang menjalani pemeriksaan di hadapan penyidik Polsek Samarinda Ulu, Rabu (11/11/2020). [Suara.com/Alisha Aditya]

SuaraKaltim.id - Masih ingat kasus penimpasan (pembacokan) terhadap seorang pengendara ojek online (Ojol) pada 6 September silam oleh pelaku Ariaji Ardiansyah di Persimpangan Jalan Suryanata Kecamatan Samarinda Ulu?

Ternyata pelaku yang masih berusia 31 tahun tersebut menolak mengakui perbuatannya dan disebut mengidap gangguan kejiwaan.

Hal itu terungkap setelah pihak Polsek Samarinda Ulu melakukan observasi kurang lebih 14 hari terkahir di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada.

"Karena saat dilakukan pemeriksaan keterangan pelaku ini cenderung berubah-ubah, bahkan tidak mengakui perbuatannya," kata Kanit Reskrim Ipda M Ridwan pada Rabu (11/11/2020) sore.

Baca Juga:Driver Ojol Terlalu Jujur, Pelanggan Viralkan Aksinya hingga Tuai Pujian

Setelah mempelajari riwayat pelaku, polisi menemukan kalau warga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini memiliki kartu kuning alias kartu menjalani berobat jalan.

Atas dasar tersebut, kepolisian lantas melakukan observasi meski proses penyidikan perkara terus berjalan.

"Hasilnya, ditemukan ada gangguan jiwa berat atau psikotik, dan (Ariaji Ardiansyah) tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," imbuhnya

Meski demikian, pemberhentian proses hukum tak langsung begitu saja dilakukan. Sebab, kata Ridwan, berkas perkara telah mendapatkan status P18 dan P19 berdasarkan hasil penelitian kejaksaan.

"Pihak jaksa penuntut umum (JPU) memberikan kedua berkas tersebut berdasarkan hasil yang keluar dari RSJD. Sehingga didasar Pasal 44 KUHP menyebutkan bahwa, pelaku yang mengalami gangguan jiwa dan tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak dapat dipidana," bebernya.

Baca Juga:Kerasnya Perjuangan Srikandi Ojol Jogja, Kisahnya Inspiratif!

Lantaran itu, polisi melakukan gelar perkara dan sepakat menghentikan kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini