SuaraKaltim.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menyinggung soal kinerja Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubenur DKI Jakarta, terutama dalam pandemi virus corona.
Hal itu ia lontarkan dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/11/2020) malam, di mana Arteria Dahlan terlibat debat dengan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon menyoal Anies Baswedan.
Keduanya sama-sama mempertahankan argumennya sampai Arteria Dahlan memotong pembicaraan Fadli Zon dengan pertanyaan "apa yang sudah dilakukan oleh Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta?".
Pembicaraan bermula saat Arteria Dahlan mengaku sedih belakangan energi anak bangsa dipangkas untuk isu yang menurutnya tidak layak dibesar-besarkan.
Baca Juga:Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, Pemilih Wajib Kenakan Sarung Tangan
"Jujur saya sedih, energi anak bangsa terfokus untuk isu yang tak perlu dipolemikkan. Bahkan Pak Karni Ilyas membuat judul hari ini: 'Bisakah Pak Anies Dicopot?' Ya bisa, tapi bukan karena intruksi Pak Tito Karnavian atau Mendagri. Dicopot bukan diksi hukum, kita punya yang namanya pemakzulan," ujar Arteria Dahlan dikutip Suara.com dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club.
Arteria Dahlan kemudian mengomentari instruksi Mendagri yang belakangan banyak dibahas publik. Dia dengan tegas mengatakan, instruksi Tito Karnavian tersebut sejatinya merupakan langkah agar pemerintah bisa segera melakukan tugas terpadu perihal penanganan Covid-19.
"Jujur, kita paham instruksi Mendagri itu substansi bukan copot gubernur, bukan karena Pak Jokowi gerah," kata Arteria Dahlan.
"Ini langkah cepat biar bisa melakukan tugas terpadu karena selama ini ada ruang kosong yang belum bisa dilaksanakan. Instruksi ini jelas tentang penerapan protokol kesehatan. Ini biasa," sambung dia.
Perihal pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh pihak kepolisian, Arteria Dahlan mengaku sah-sah saja. Bahkan menurutnya pemanggilan itu baik lantaran bisa memperjelas permasalahan yang ada.
Baca Juga:Munarman FPI: Ceramah Rizieq Gunakan Kata Kasar, Biar Mudah Dipahami Jemaah
"Saya pikir kalau hanya dipanggil mau 9 jam, 20 jam, ya gak apa. Justru kalau dipanggil klarifikasinya bisa paripurna. Lebih bagus apalagi Pak Anies Baswedan itu Kepala Gugus Tugas Daerah," ungkapnya.
"Instruksi ini semata-mata menegaskan konsistensi kepatuhan Covid-19, mengutamakan keselamatan rakyat. Jangan ditarik ke ranah politik," lanjutnya.
Lebih lanjut, Arteria Dahlan lantas membandingkan DKI Jakarta dengan Jawa Timur. Dia berangkat dari segelintir pihak yang menilai DKI Jakarta paling bagus. Sementara menurutnya, Jawa Timur lah yang kini menjadi role model di berbagai bidang.
Politikus PDIP tersebut lalu membahas perihal banyaknya aturan yang terkait dengan penegakan protokol kesehatan Covid-19. Setelah itu, Fadli Zon masuk dan menanggapi pernyataan dari Arteria Dahlan.
"Tadi banyak yang disebut, saya kira yang disampaikan Arteria Dahlan itu normatif. Hanya membacakan aturan, tidak di dalam sebuah konteks politik dan penegakan hukum. Ini semua kan baru terjadi setelah kedatangan Habib Rizieq, setelah kemudian ada Pak Anies Baswedan datang ke sana baru ribut," potong Fadli Zon.
Kemudian, Arteria Dahlan menimpalinya dengan menyarankan agar Fadli Zon membaca seluruh peraturan perundang-undangan.
"Saya sudah baca. Nah, ke mana aja kemarin? Ke mana aja?" tegas Fadli Zon dijawab Arteria Dahlan dengan mengerjakan.
"Dikerjakan. Di mana? anda orang Jakarta gak ngerti. PSBB saja sampai dua kali," sanggah Arteria Dahlan lantang.
Fadli Zon lalu mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta yang terbaik menangani Covid-19. Akan tetapi, hal itu dengan tegas dipotong oleh Arteria Dahlan.
"Kalau paling serius, apasih parameternya? Kita gak bica bicara retorika Pak. Kita bicara substansi. Apa yang dikerjakan Anies Baswedan?" tandas Arteria Dahlan.