SuaraKaltim.id - Media sosial diramaikan dengan video yang disertai narasi Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar yang diunggah pada Selasa (1/12/2020).
Kabar meletusnya Gunung Semeru bahkan menjadi trending topic Twitter, terpantau pada Selasa (1/12) hingga 12.20 WIB, kata kunci Semeru menduduki Trending Topic Twitter Indonesia dengan jumlah cuitan sebanyak lebih dari 5.300 tweet.
Belakangan muncul sebuah video dari akun @niatakusumah di Twitter, yang menyebut rekaman itu merupakan kondisi Gunung Semeru pagi (1/12) tadi, menunjukkan gunung mengeluarkan lava pijar.
"Semeru tadi pagi semoga tdk menimbulkan korban jiwa," cuit @niatakusumah dikutip dari SuaraJatim.id, Selasa (1/12).
Baca Juga:Gunung Semeru Erupsi, Bandara Abdul Rachman Saleh Tak Terpengaruh
Lantas benarkah jika video dalam unggahan @niatakusumah adalah video letusan Gunung Semeru?
Lantas benarkah jika video dalam ungganan pengguna Twitter itu adalah video letusan Gunung Semeru?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Suara.com, video yang disebut sebagai letusan Gunung Semeru dalam unggahan pengguna Twitter @niatakusumah adalah salah alias hoaks.
Video dalam unggahan tersebut dijelaskan oleh akun @VolcanoYTz merupakan letusan Gunung Sakurajima, bukan Semeru.
Baca Juga:Langgar Protokol Kesehatan, 704 Warga Dumai Kena Sanksi
Sementara itu, mengutip dari keterangan tertulis yang diterima Suara.com dari Mohammad Anshori Ori Kaki Gunug, ia membantah adanya kabar Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar seperti yang diberitakan oleh sebuah media online.
"Seyogyanya media mendapatkan berita dr sumber yg jelas dan terukur, sehingga tidak menimbulkan interpretasi bebas, kemudian memberitakan sesuatu yg bisa berakibat untuk masyarakat luas.
Demikian pula stake holder terkait kawasan tidak serta merta mengeluarkan keputusannya. Semeru masih status WASPADA, semeru aktifitasnya seperti biasa, itu pantauan dan data yg ada dr PVMBG.
Kalo Semeru meletus pasti ada informasi jelas dari lembaga terkait, seperti yg terjadi di gunung Ili Lewotolok di Lembata," demikian bunyi keterangan tertulis tersebut.
Hingga berita ini dipublikasikan, status Gunung Semeru masih berada dalam level 2 alias waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat guguran awan panas Gunung Semeru meluncur hingga 3000 meter pada Selasa (01/11/2020) pagi. Awan panas ini meluncur ke arah Besuk Kobokan di Kabupaten Lumajang.
Hal ini merupakan hasil pemantauan PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, menunjukkan jarak luncur awan panas guguran Semeru yang pada Selasa pukul 01.23 WIB sekitar 2.000 meter telah mencapai 3.000 meter pada pukul 02.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hujan yang bercampur abu vulkanik pada pukul 03.00 WIB turun di sekitar pos pengamatan.
Kesimpulan
Video yang menyebutkan bahwa Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar adalah kabar yang salah. Konten itu masuk dalam kategori konten yang salah dalam klasifikasi hoaks.