SuaraKaltim.id - Harga cabai di Kota Balikpapan kembali melonjak tajam. Kenaikan harga cabai di Kota Minyak itu bahkan tembus hingga Rp 70 ribu per kilogramnya atau naik 100 persen. Jelas, harga tersebut jauh dari harga normal yang biasanya dijual Rp 35 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai yang menjulang ini disebut-sebut karena faktor cuaca yang ekstrim. Akibatnya, panen "si pedas" berkurang, sementara biaya produksi meningkat dan berdampak pada kenaikan harga cabai.
“Kalau normalnya harga cabai itu diangka Rp 35 ribu per kilogram,” ujar Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni kepada media seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com, Senin (1/02/2021).
Heria mengemukakan, kebutuhan cabai seharusnya mencukupi dari hasil panen petani di Kota Balikpapan. Namun karena Kota Balikpapan merupakan kota transit, menyebabkan banyak pasokan yang masuk Kota Balikpapan terdistribusi ke luar daerah.
Baca Juga:Waduh! Harga Cabai di Medan Naik Sampai Rp 80.000 per Kg
“Sebenarnya yang terjadi cabai yang masuk ke kota Balikpapan malah banyak yang dikirim ke daerah-daerah disekitar kota Balikpapan seperti Samarinda dan Bontang,” katanya.
“Pada prinsipnya data kami cukup untuk cabe, paling kalau dibutuhkan hanya sekitar 15 persen didatangkan dari luar Balikpapan,” tuturnya.
Dia juga mengemukakan, penyebab cabai dari luar Balikpapan lebih banyak dipilih karena harganya lebih murah. Namun dari segi kualitas, cabai di Balikpapan lebih unggul dibandingkan dari luar daerah.
“Cabe kita yang paling segar dan bagus mutunya, karena memang cabe yang akan dipanen benar-benar untuk siap panen, coba bandingkan cabai asal Balikpapan dengan cabai yang dipanen dari luar, masukan ke kulkas, cabai kita tahan sampai 1 bulan, tapi kalau luar seminggu sudah busuk,” jelasnya.
Baca Juga:Manado Dilanda Banjir, Harga Cabai di Maluku Utara Melonjak