SuaraKaltim.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang digelar pada Jumat (29/1/2021) lalu menganggap penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sejak 11 Januari lalu tidak efektif, bahkan penerapannya juga tak konsisten. Lantaran itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi merespons pernyataan orang nomor satu RI tersebut.
Rizal meyakini, pemberlakuan PPKM jilid II harus berjalan, namun pelaksanannya lebih tegas. Sehingga, bisa menurunkan angka penularan dan kasus positif baru Covid-19.
“Tapi tidak boleh berhenti karena menyangkut kita semua. Sehingga PPKM tahap kedua harus dilaksanakan lebih efektif seperti itu kesimpulannya,” ujar Rizal Effendi seperti dilasnir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Senin (01/02/2021).
Dia mengemukakan, pemerintah pusat sebenarnya menyetujui penerapan PPKM. Namun khusus di Balikpapan, penerapan PPKM akan lebih diperketat lagi di perusahaan dan pemukiman warga.
Baca Juga:Wagub DKI Amini Pernyataan Jokowi Soal PPKM Tak Efektif
“Ya kan sudah kita lakukan PPKM kedua walaupun ada kelonggaran, akan kita perkuat di perusahaann, perkantoran dan di lingkungan itu juga yang diminta Mendagri dan sebagainya, semuanya sepakat,” ujarnya.
Untuk diketahui dalam penerapan PPKM jilid II, Pemkot Balikpapan memberikan relaksasi dengan memperkenankan tempat hiburan, seperti karaoke, bar, pub, panti kebugaran untuk buka dengan pembatasan waktu.
Peraturan itu berlaku juga bagi wahana bermain anak-anak maupun fasilitas publik, termasuk obyek wisata. Hanya saja, pada hari libur harus tetap tutup.
Sementara di perusahaan, wajib menerapkan work from home (WFH) 75 persen pegawai. Sedangkan untuk pemukiman, Pemkot Balikpapan minta lebih diperketat khususnya untuk pendatang. Termasuk dipersilakan memasang pembatas atau portal masuk dan tidak boleh ada aktivitas warga di atas pukul 22.00 WITA.
Sebelumnya di hadapan sejumlah pejabat negara, Mantan Wali Kota Solo menyampaikan evaluasinya mengenai penerapan PPKM yang dilakuka di Pulau Jawa-Bali. Dia menegaskan, PPKM yang diterapkan selama dua pekan tidak berjalan efektif.
Baca Juga:PPKM Berjilid-Jilid, Covid-19 Tetap Tinggi, Ini Penjelasan Epidemiologi
"Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," ujar Jokowi dalam rapat yang dipublikasikan melalui akun YouSube sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).
Menurut Jokowi, sejak PPKM diterapkan tingkat aktivitas masyarakat masih saja tinggi. Padahal, aturan ini dibuat agar kegiatan masyarakat dibatasi.
"Sebetulnya esensi-esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, namanya saja kan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ya, tapi yang saya lihat diimplementasinya ini kita tidak tegas dan konsisten," jelasnya.