SuaraKaltim.id - Data terkini kasus Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) berada di bawah 300 kasus. Megacu data Dinas Kesehatan Pemprov Kaltim per Sabtu 13 Maret 2021, positif baru menunjukkan tren penurunan cukup rendah atau dibawah angka 300 kasus per hari.
Penambahan kasus positif di Kaltim per Sabtu kemarin ialah 264 kasus. Dengan demikian, hingga kini telah tercatat sebanyak 59.645 kasus terkonfirmasi Covid-19.
Masih data pada hari yang sama, ada dua kasus pasien meninggal dunia. Hiingga kini, virus yang dikabarkan asal Wuhan Tiongkok tersebut, telah menelan 1.404 nyawa di Kaltim.
"Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan sumber daya dan masyarakat harus ikut terlibat menekan bahkan bersama memutus penyebaran dan penularan Covid-19 di Kaltim," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, Sabtu (13/3/2021) dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim.
Baca Juga:Dr Jeff: Belum Ada Data Plasma Konvalesen Penyintas Sembuhkan Pasien Kritis
Meski tren kasus positif Covid-19 mengalami penurunan, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Kaltim Andi Muhammad Ishak tetap mengingatkan. Bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan tetap menjadi faktor penentu.
Dia menekankan, kesadaran masyarakat sangat menentukan upaya bersama mencegah dan menanggulangi wabah di masa pandemi ini.
Sementara itu, untuk jumlah pasien sembuh pada hari yang sama, jumlahnya tak beda jauh dengan penambahan kasus positif.
Dimana pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona juga terus mengalami penambahan. Tercatat total sembuh 52.855 kasus (bertambah 246 kasus).
"Protokol kesehatan harus terus digaungkan dan diterapkan dalam kita beraktifitas sehari-hari," harapnya.
Baca Juga:WOM Finance Kasih Bantuan Pandemi Covid-19 di Wilayah Zona Merah
Perkembangan Covid-19 Kaltim, Sabtu per 13 Maret 2021, suspek total 240.214 kasus (tambah 923 kasus), discarded/suspek negatif 180.011 kasus (tambah 389 kasus), probable 30 kasus, proses 528 kasus dan dirawat 5.386 kasus.
Sudah Divaksin Tak Boleh Lengah
Walaupun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah dilaksanakan kepada masyarakat, namun penerapan 5M harus tetap diutamakan dan dikerjakan.
"Diimbau masyarakat, kalau beraktivitas, maka 5M harus dilaksanakan. Walaupun saat ini vaksinasi dilakukan masyarakat," tegas Andi Muhammad Ishak, Jumat (12/3/2021).
Andi Muhammad Ishak meluruskan vaksin bukanlah obat untuk menyembuhkan orang yang terpapar virus Covid-19, tapi program vaksinasi yang dilancarkan pemerintah amat penting dalam upaya mengakhiri pandemi Corona.
"Tujuan utama dari program vaksinasi adalah membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity," tandasnya.
Andi menambahkan secara prinsip, cara kerja vaksinasi adalah memasukkan antigen ke dalam tubuh untuk memicu kekebalan tubuh supaya mengeluarkan antibodi yang spesifik untuk mengenali, melawan, dan membunuh virus Covid-19.
"Untuk itu, perlu diberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat. Kita meminta masyarakat agar tetap patuh dan tidak kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan penerapan 5M," paparnya.
Menurutnya, hal itu wajib terus didorong meski pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan di seluruh Indonesia dan Kaltim.
"Vaksinasi ini jangan sampai membuat kita kendor dan lalai dalam penerapan protokol kesehatan, dan pelaksanaan vaksin harus diimbangi dengan kepatuhan dan itu sangat penting," pinta Andi Muhammad Ishak.