Mahfud MD: Presiden Jokowi Sudah Pernah Menolak Wacana Tiga Periode

Menkopolhukam RI Mahfud MD juga mengingatkan, alasan pembubaran orde baru dan lahirnya reformasi 1998, salah satunya karena penolakan masa jabatan presiden yang tidak terbatas

Sapri Maulana
Selasa, 16 Maret 2021 | 08:10 WIB
Mahfud MD: Presiden Jokowi Sudah Pernah Menolak Wacana Tiga Periode
Presiden Jokowi / [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden]

SuaraKaltim.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD, mengingatkan kembali bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah pernah menolak wacana tiga periode.

Presiden Jokowi tak setuju adanya amandemen lg. Bahkan pd 2/12/2019 mengatakan bhw kalau ada yg mendorongnya menjadi Presiden lagi maka ada 3 kemungkinan: 1. Ingin menjerumuskan; 2. Ingin menampar muka; 3. Ingin mencari muka. Kita konsisten saja, batasi jabatan Presiden 2 priode,” tulis Mahfud MD di akun twitter miliknya @mohmahfudmd

Bahkan, Mahfud MD sampai mengajak publik untuk untuk mengingat masa orde baru saat membahas wacana presiden jabat hingga tiga periode.

 “Salah satu alasan penting, mengapa kita dulu membubarkan Orde Baru dan melakukan Reformasi 1998 adl krn jbtn Presiden tdk dibatasi jmlh periodenya. MPR kemudian membuat amandemen atas UUD 1945, membatasi 2 periode sj. Kalau mau mengubah lg itu urusan MPR; bukan wewenang Presiden,” cuitan @mohmahfudmd

Baca Juga:Jokowi Soal Isu Presiden Jabat Tiga Periode: Jangan Buat Kegaduhan Baru

Mahfud MD menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak adanya amandemen UU Dasar 1945, termasuk perubahan masa jabatan presiden.

Dia menjelaskan, presiden sebelumnya juga pernah menolak wacana tersebut pada 2 Desember 2019 lalu.

“Presiden Jokowi tak setuju adanya amandemen lg. Bahkan pd 2/12/2019 mengatakan bhw kalau ada yg mendorongnya menjadi Presiden lagi maka ada 3 kemungkinan: 1. Ingin menjerumuskan; 2. Ingin menampar muka; 3. Ingin mencari muka. Kita konsisten saja, batasi jabatan Presiden 2 priode,” tulis @mohmahfudmd

Kembali Mencuat

Wacana jabatan presiden tiga periode kembali mencuat saat politikis senior Amir Rais mensinyalir adanya usaha pemerintahan Jokowi menguasai seluruh lembaga tinggi negara. Hal itu menurutnya sangat berbahaya.

Baca Juga:Peringatkan Amien Rais, Presiden Jokowi: Jangan Buat Kegaduhan Baru

Politisi senior tersebut juga mengaku menangkap sinyal politik atau skenario yang mengarah agar Presiden Jokowi bisa terpilih lagi hingga tiga periode.

"Yang paling berbahaya sekarang adalah ada usaha-usaha yang betul-betul luar biasa, skenario, dan back up politik serta keuangannya itu, supaya Presiden Jokowi bisa mencengkeram lembaga tinggi negara khususnya DPR, MPR, DPD," kata Amien Rais melalui akun Youtube pribadinya, Minggu (14/3/2021).

"Tentu ini sangat berbahaya. Jadi sekarang ada semacam opini yang semula samar sekarang semakin ke arah mana rezim Jokowi melihat masa depannya," sambungnya.

Amien Rais curiga Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang istimewa MPR untuk melakukan perubahan terhadap sejumlah pasal. Salah satunya memberikan hak bagi presiden agar bisa dipilih tiga kali.

Meski begitu, Pendiri Partai Ummat tersebut menegaskan bahwa semua masih sebatas menjadi dugaan saja.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR, ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Yang mana saya juga tidak tahu," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini