SuaraKaltim.id - Pandemi Covid-19 justru dijadikan tantangan bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kaltim untuk tetap eksis. Pada triwulan pertama, ekspor produk UKM Kaltim ke 10 negara tujuan dengan nilai 2 juta USD atau setara Rp 28 miliar.
“Saya sangat mengapresiasi UKM kita. Mereka membuktikan, pandemi bukan menyuruh kita malas, justru harus terus beraktivitas. Lebih kreatif menjadikan pandemi sebagai tantangan dan peluang,” puji Gubernur Isran Noor Gubernur saat melepas ekspor ke 10 negara tujuan pada Forum Perangkat Daerah Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM se-Kaltim 2021 di Hotel Platinum Balikpapan, Rabu (24/3/2021) dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim.
Menurut Gubernur Isran, capaian tersebut bisa dilakukan karena sinergi yang sangat baik antara Dinas Perindagkop Kaltim dan dinas terkait di kabupaten dan kota, pemerintah pusat, dan pemangku kepentingan lainnya (swasta, asosiasi terkait, Bank Indonesia, dan Himbara).
"Jujur saja, peran UKM sangat besar di Provinsi Kaltim," sebut Isran Noor.
Baca Juga:Gubernur Kaltim Isran Noor, Dana Pembangunan Lebih Banyak untuk Pulau Jawa
Atas kegigihan para pelaku UKM itu, Pemprov Kaltim kemudian memberikan penghargaan bagi eksportir berjasa di Kaltim, sekaligus menyerahkan sertifikat halal kepada 15 pelaku usaha di Kaltim dalam Forum Perangkat Daerah yang digelar 23-26 Maret 2021.
Gubernur mengaku sangat bahagia karena meski pandemi ekspor Kaltim terus bergerak maju. Keuntungan Kaltim lainnya, karena ekspor sudah bisa langsung dilakukan ke negara tujuan melalui Pelabuhan Kariangau Balikpapan.
Contoh sejak enam bulan lalu Kaltim sudah melakukan ekspor pisang ke Malaysia.
“Sangat terasa pengaruhnya bagi UKM Kaltim, terutama masyarakat di daerah-daerah produsen pisang," kata mantan ketua Apkasi tersebut.
Isran Noor menilai, UKM di Kaltim mampu menangkap peluang lain dari rencana pemindahan ibu kota negara, dengan produk-produk berkualitas dan berdaya saing.
Baca Juga:Holding Ultra Mikro, Menkop Teten Optimistis Pembiayaan UMKM Bakal Melejit
Ada 9 pelaku UKM di Kaltim mengeskpor produknya ke China, Singapura, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Pakistan, India, dan beberapa negara di Eropa.
Produk yang diekspor adalah rayung, kopra dan lidi nipah dengan negara tujuan Pakistan dan India (CV Masagenah). Minyak jelantah dengan tujuan Eropa (PT Garuda Sinar Perkasa). Kayu olahan ulin ke Jepang (CV Alfa Moulding), kayu moulding decking, beam dan stick dengan negara tujuan Jepang (CV Wana Karya) dan amplang diekspor ke Taiwan (Koperasi Produsen Bina Taruna Mandiri).
Selain itu, untuk ikan segar, kepiting dan udang diekspor ke Malaysia, Singapura dan China (CV Tiga A). Roasted kopi ke Singapura (Delli Coffe), rumput laut kering ke Korea Selatan (CV Multi Sarana Jaya) dan hasil laut gurita diekspor ke China (Koperasi Nelayan Karunia Abadi).
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menambahkan apa yang sedang dan akan terus dilakukan ini merupakan implementasi dari misi Gubernur Kalimantan Timur yakni “Berdaulat dalam ekonomi kerakyatan dan ekonomi wilayah yang berkeadilan”.
Menurut Roby, ini merupakan langkah konkret untuk peningkatan dan percepatan ekspor non migas di masa pandemi Covid-19.
“Kita akan terus motivasi para pelaku UKM untuk tetap meningkatkan ekspor pada masa sulit ini. Meningkatkan UKM ekspor dengan produk baru, unik dan pelaku baru. Terpenting harus tetap menjaga loyal buyers,” kata mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim itu.
Dari tempat terpisah secara virtual, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI Kasan melalui zoom meeting dari Moscow, Rusia di sela melaksanakan tugas misi dagang Indonesia mengaku sangat apresiatif dan bangga kepada Gubernur Isran Noor yang terus memberikan perhatian dan motivasi yang baik dan serius sehingga pelaku UKM Kaltim bisa terus maju menembus pasar global di masa yang sangat berat dan sulit akibat pandemi Covid-19.
Kegigihan dan keseriusan Gubernur Isran Noor membina pelaku UKM juga mendapat apresiasi dari Deputi Perkoperasian Kemenkop Ahmad Zabadi dan Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. Perhatian Gubernur itu berbuah manis, karena bukan hanya Kaltim sukses menjadi pemenang dan juara di berbagai ajang lokal, regional , nasional, tapi juga sukses merebut hati pembeli di luar negeri.
Menurut keduanya, Kaltim berada dalam koridor yang tepat, karena pasar global memiliki pangsa pasar konsumen (demand side) jauh lebih besar yaitu lebih dari 3 miliar orang, dibanding dalam negeri yang hanya sekitar 250 juta orang.