SuaraKaltim.id - Akhir Mei mendatang, pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas akan digelar di Kota Balikpapan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, sekaligus ketua Satgas Penanganan Covid-19 di wilayah tersebut.
“Rencana kita buka mulai bulan Mei akhir kita mau buka sudah setelah lebaran, nanti kita lihat mana yang bisa,” ujar Wali Kota Rizal Effendi, Selasa (27/4/2021) dilansir dari Inibalikpapan.com, media jaringan Suara.com.
Wali kota menjelaskan, untuk jenjang sekolah dasar (SD), PTM terbatas akan diterapkan kepada pelajar kelas 4 hingga 6.
Baca Juga:Satgas Covid-19 Balikpapan Tingkatkan Kewaspadan di Pelabuhan dan Bandara
Kendati merencanakan di akhir Mei mendatang, pemerintah setempat tetap melihat perkembangan kasus Covid-19 terlebih dahulu.
“Kita lihat juga zonasi, kalau orange, merah tentu tidak akan kita buka diwilayah itu, nanti kita lihat perkembangan terkahir,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor belum memberi lampu hijau untuk menerapkan PTM terbatas. Sikap gubernur tersebut juga jadi pertimbangan Wali Kota Balikpapan. Rizal juga tak ingin kecolongan, apalagi jika sampai PTM memunculkan klaster baru.
“Jadi gubernur baik saja mengingatkan, kita hati-hati betul, jangan sampai dibuka jadi klaster,” terangnya.
“Tentu (ada koordinasi) walaupun provinsi wilayahnya penekanannya pada SMA, SMK. Tapi kita hormati juga usulan,” sambungnya.
Baca Juga:Awak Kapal Asal India Positif Covid-19, Satgas Balikpapan Diminta Tracing
Apalagi lanjutnya, hamper setiap hari selalu ada usia anak ataupun guru yang terpapar covud-19. Meskipun tertular dari keluarga, sehingga tetap harus waspada. bukan di kelas (tertular), tapi di keluarga,” ujarnya
“Tapi kan hati-hati. Karena juga setiap pengumuman ini selalu ada pelajar atu guru positif walau pun kenanya bukan di kelas,”
Saran Menteri Pendidikkan dan Kebudayaan Nadiem Makariem juga jadi pertimbangan, yakni bagi sekolah yang gurunya telah divaksin agar menggelar pembelajaran tatap muka terbatas atau 50 persen dari kapasitas kelas.
“Dua-duanya (saran) kita pegang (pertimbangkan) dari gubernur kita pegang, dari Kementerian kita pegang,” ujarnya.
“Mudah-mudahan guru sudah selesai (vaksinasi), kita lihat nanti wilayah mana guryunya sudah vaksin, kita pilah-pilah.”