Satgas Covid-19 Balikpapan Tingkatkan Kewaspadan di Pelabuhan dan Bandara

Usai 6 WNA asal India dinyatakan positif Covid-19, Satgas Kota Balikpapan meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk bandara dan pelabuhan.

Sapri Maulana
Minggu, 25 April 2021 | 15:55 WIB
Satgas Covid-19 Balikpapan Tingkatkan Kewaspadan di Pelabuhan dan Bandara
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

SuaraKaltim.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan melakukan peningkatan kewaspadaan di pintu masuk pelabuhan dan bandara. Hal itu usai diketahui ada ada enam warga negara asing (WNA) asal India dipastikan positif Covid-19 di Kota Samarinda.

Wali Kota Balikpapan sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, awak kapal dari Cina dan India paling diwaspadai, yang mengangkut batu bara.

Apalagi, kata Rizal, jika kapal masuk melalui Pelabuhan Semayang maupun Pelabuhan Karingau Balikpapan.

“Yang perlu diwaspadai melalui kapal, karena kasus di Samarinda itu kapal, terutama kapal pengangkut batu bara, karena batu bara kita dikirim ke India dan China,” ujar Rizal Effendi pada Sabtu (24/4/2021) dilansir dari Inibalikpapan.com, media jaringan Suara.com.

Baca Juga:Safari Ramadhan Pemkab Siak di Tengah Lonjakan Covid-19, Ini Kata Satgas

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II A Samarinda, Solihin, mengkonfirmasi enam warga India kini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit karena positif terpapar covid-19.

Kejadiannya bermula saat petugas kesehatan hendak memeriksa kapal yang datang dari luar pada Rabu pekan lalu. Saat dicek ada salah satu awak kapal sempat mengeluh sakit. Keluhannya ada gejala Covid-19 kemudian dilakukan swab PCR.

“Hasil swab ternyata positif covid-19. Kemudian dilakukan tracing dan ternyata lima awak kapal lainnya juga positif. “Pas kita cek semua, ternyata ada tambahan lima orang positif, semuanya WNA dari India,”ujar Solihin.

“Dari itu kita tidak membolehkan kapal melakukan muatan. Sebelum kapal dipastikan aman. Jadi kita tes PCR lah, saat itu ternyata hasilnya positif,”ucapnya.

“Karena mereka butuh pertolongan medis , kan tidak mungkin kita biarkan di kapal dalam keadaan sakit. Membahayakan jiwanya orang-orang itu. Kita lakukan pengobatan dan isolasi didarat.”

Baca Juga:Pertengahan Ramadhan, Kota Palembang Masih Zona Merah COVID 19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak