Namun pada 25 Mei 2021, ada kunjungan Azmi namun dalam kondisi baik. Hanya mengeluh batuk dan pusing. Selanjutnya, pada 26 Mei 2021, Azmi semakin lemas.
Perihal kondisi Azmi yang demam tinggi dan batuk sebelum divaksin pada 18 Mei 2021 seperti kabar beredar, Juliarty menegaskan hal itu perlu dipastikan lagi. Sebab hasil screening pada Azmi saat itu layak divaksin.
"Ada prosedur screening dan sekarang pun peserta mengisi sendiri lembarnya. Mereka menyatakan sendiri kondisi kesehatannya. Kalau demam juga diperiksa. Ditentukan oleh hasil pengecekan suhu. Nanti kita lihat di lembar yang Azmi isi waktu itu hasil screening layak divaksin," urainya.
Saat ini pun, kelompok kerja KIPI dari Dinas Kesehatan Balikpapan akan membahas kejadian ini. Jika memungkinkan, hasil pembahasan bisa didapatkan dalam waktu seminggu.
Baca Juga:500 Pelaku UKM Disuntik Vaksin AstraZeneca, Satu Orang Alami Ini
https://presisi.co/read/2021/05/27/3419/guru-honorer-meninggal-setelah-divaksin-ini-penjelasan-dinas-kesehatan-balikpapan