SuaraKaltim.id - Makin hari tren penambahan kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukan peningkatan yang signifikan. Alhasil rumah sakit (RS) yang ada kewalahan menampung dan menangani pasien yang menderita akibat Virus Corona.
Kondisi tersebut turut dirasakan di Kota Balikpapan, setidaknya dua RS yang ada di Kota Minyak tersebut, RS Pertamina dan RS Kanudjoso Djatiwibowo mulai kewalahan karena daya tampung tempat tidurnya atau bed occupancy rate (BOR).
Bahkan, pada Senin (28/6/2021) ada 10 pasien Covid-19 yang mengantre masuk untuk mendapat perawatan di RSKD, seperti disampaikan Direktur Utama RSKD Edi Iskandar.
"Sementara menunggu ruangan, mereka dirawat di UGD," ujarnya seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com.
Baca Juga:Rawat Pasien Covid 19, RSKD Balikpapan Buka Loker Dokter Gaji Rp 20 Juta
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akhirnya menambah 14 tempat tidur di ruang ICU dan 30 tempat tidur di ruang isolasi. Sehingga, kapasitas maksimalnya sebanyak 28 tempat tidur di ICU dan 175 tempat tidur di ruang isolasi.
"Di atas itu RSKD sudah tidak mampu lagi," bebernya.
Edi juga membeberkan, sejak tadi malam, pihaknya memasang 10 velbed buat pasien yang sedang mengantre di UGD karena tempat tidur yang ada sudah penuh. Lantaran itu, dia meminta seluruh rumah sakit agar bisa menambah kapasitas ruang isolasi. Sedangkan untuk ruang ICU, bisa memanfaatkan RSKD karena fasilitas yang dinilai lebih lengkap.
Sementara itu, Direktur RSPB Muhammad Noor Khairuddin menyampaikan persoalan yang serupa. Kekinian, ruangan isolasi di rumah sakitnya sedang penuh.
"Saat ini kami antisipasi dengan menyiapkan 90 bed. Lalu akan kami tambah 20 bed lagi," jelasnya.
Baca Juga:Tenaga Kesehatan Banyak Positif Covid-19, RSKD Balikpapan Butuh 60 Perawat
Untuk tempat tidur di ICU RSPB, kini RSPB memiliki sembilan bed dan akan ditambah lima bed lagi.
"Rata-rata di atas 90 persen untuk BOR-nya. Itu yang kami antisipasi," ucapnya.
Dengan penambahan itu, Khairuddin mengaku, saat ini harus menyiapkan tenaga dan peralatan kesehatan tambahan lagi.