Soal PPKM Darurat, Wali Kota Balikpapan: Saya Tahu Ini Tidak Nyaman

Penerapan PPKM Darurat yang telah diberlakukan beberapa hari terakhir di Kota Balikpapan membuat Wali Kota Rahmad Mas'ud angkat bicara.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 16 Juli 2021 | 22:30 WIB
Soal PPKM Darurat, Wali Kota Balikpapan: Saya Tahu Ini Tidak Nyaman
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang telah diberlakukan beberapa hari terakhir di Kota Balikpapan membuat Wali Kota Rahmad Mas'ud angkat bicara.

Dia mengakui, jika PPKM Darurat juga berdampak pada pembatasan aktivitas kegiatan ekonomi dan juga interaksi sosial masyarakat.

“Saya tahu ini merasa tidak nyaman kita. Apalagi pelaku bisnis, dari kegiatan ekonomi, sosial ada pembatasan yang luar biasa,” katanya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Jumat (16/7/2021).

Namun dia menyebut ada perkembangan yang perlu diketahui oleh masyarakat, jika dalam empat hari terakhir kasus harian Covid-19 perlahan berkurang dari sebelumnya 599 kasus, kemudian turun menjadi 565 kasus, dan turun lagi menjadi 427 kasus, kemudian pada hari ini menyentuh 454 kasus.

Baca Juga:PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, Ini Skenario yang Disiapkan Anies

“Tapi saya lihat trennya sudah mulai turun, kita berdoa dan saya menyampaikan kepada seluruh warga Balikpapan taati protokol kesehatan (prokes),” ujarnya.

Meski begitu, dia menyatakan, jika Instruksi Mendagri yang tertuang dalam PPKM Darurat merupakan salah satu ikhtiar untuk menekan kasus Covid-19. Apalagi kekinian sudah sebanyak 4.755 orang yang terpapar Covid-19.

“Tapi sekali lagi kami laksanakan ini instruksi dari Mendagri, semata-mata untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari wabah covid-19 ini,” katanya.

Untuk diketahui, selama penerapan PPKM Darurat Pemkot Balikpapan juga melakukan penyekatan di sejumlah 11 ruas jalan utama, dengan 17 titik untuk meminimalisasi mobilitas warga.

Selain itu, dia berharap kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) maupun perawatan di rumah sakit tetap semangat dan tidak terlalu khawatir berlebihan.

Baca Juga:Indonesia Krisis Oksigen Medis, Butuh Lebih dari 1000 Ton per Hari

“Saya juga berpesan bagi yang isoman tetap semangat, atau yang jalani perawatan di rumah sakit jangan kita merasa dihantui dan kekhawatiran yang berlebihan. Dengan menjaga pola makan, istirahat yang cukup. Insha Allah kalau ada matahari berjemurlah sekitar 2-30 menit insha Allah kita kembali normal,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini