Patahkan Stigma Buruk, Sineas Kukar Ini Pernah Raih Penghargaan Jogja-Netpac Asian Film

Dengan judul film Ranam dan Looking for Land, David Richard ingin menularkan semangatnya kepada sineas lokal Kukar.

Denada S Putri
Minggu, 15 Agustus 2021 | 16:39 WIB
Patahkan Stigma Buruk, Sineas Kukar Ini Pernah Raih Penghargaan Jogja-Netpac Asian Film
David Richard saat memproduksi film. [Presisi.co]

Terciptanya teaser Guru Beru diharapkannya menjadi debut pertama film panjangnya. Kemudian film pendek Duduk Sorangan diharapkan bisa mengikuti festival film bergengsi.

“Saya harap bioskop terapung bisa menjadi Festival Film Terapung,” sebutnya.

Ia memiliki harapan menjadi sutradara di industri besar, kemudian bisa mengenal lebih banyak sineas untuk berkolaborasi membuat karya yang lebih berkualitas. Ia juga ingin sineas Kukar didukung pemerintah untuk lebih mengenalkan lagi budaya Kukar.

Lebih lanjut, masa pandemi ini diakui semakin membebani para sineas lokal. Event yang dihentikan membuat mereka sulit mendapatkan pemasukan. Produksi film jadi banyak yang dibatalkan.

Baca Juga:Nasib Guru Honor di Pelosok Kukar, Gaji Rp 250 Ribu Perbulan, Jadi Nelayan Untuk Tambahan

"Kami sempat pesimistis dan mati suri di awal 2020," ungkapnya.

Namun tak berhenti disitu, dirinya tetap ingin memberikan api semangat yang ia miliki kepada sineas lokal. Dirinya bahkan membagikan beberapa tips kepada para sineas lokal.

"Ketika membuat karya, sebaiknya mendengarkan orang sekitar dan lebih peka dengan lingkungan," tandasnya.

Dalam waktu dekat, dirinya akan menggarap video klip band Samarinda, Murphy Radio. Band ini pernah manggung di Kanada dan lagunya tembus di market place musik Jepang. Ia saat ini bekerja sebagai tim kreatif di Erutia Multimedia. 

Baca Juga:Hendak Panen Aren, Pria Ini Temukan Jasad Wanita Dalam Karung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini