Nasib Guru Honor di Pelosok Kukar, Gaji Rp 250 Ribu Perbulan, Jadi Nelayan Untuk Tambahan

Taufiq mengajar di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis. Ia memulai profesi sebagai guru agama sejak 2008 silam.

Denada S Putri
Rabu, 11 Agustus 2021 | 11:50 WIB
Nasib Guru Honor di Pelosok Kukar, Gaji Rp 250 Ribu Perbulan, Jadi Nelayan Untuk Tambahan
Taufiq Hidayat ketika mengajar agama Islam di Muara Wis. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Pahlawan tanpa tanda jasa, istilah itu dinobatkan kepada profesi guru. Profesi mulia yang kurang diperhatikan oleh pemerintah. Padahal, merekalah yang memiliki tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan jeri payah yang mereka lakukan.

Nasib ini selalu diterima oleh para guru. Apalagi guru honorer yang berada di pelosok. Seperti yang dirasakan Taufiq Hidayat, guru honorer di pedalaman Kutai Kartanegara (Kukar).

Dirinya harus memutar otak, mengingat tempat ia tinggal jauh dari perkotaan. Upah yang ia dapat dari mengajar juga tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan. Lebih tepatnya, gaji yang diperoleh Taufiq hanya Rp 250 rb perbulan.

Taufiq mengajar di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis. Ia memulai profesi sebagai guru agama sejak 2008 silam.

Baca Juga:Guru Besar FKUI Desak Pemerintah Tegas Tangani Covid-19 Untuk Tekan Angka Kematian

Setelah menamatkan pendidikan di Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih, Kalimantan Selatan (Kalsel). Pada Agustus 2009, ia dipanggil untuk mengajar di SD 011 Muara Wis, dengan upah yang dibayar per triwulan, melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Saya mengajar pendidikan agama Islam," jelasnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (11/8/2021).

Mencari nafkah tambahan dengan menjadi nelayan.

Kala menerima upah yang disebutkan sebelumnya, Taufiq pun sudah menjadi kepala keluarga. Kondisi itu membuatnya perlu mencari nafkah tambahan. Ia pun memutuskan menjadi nelayan, sebagaimana mayoritas warga di sana mencari nafkah.

Melihat kondisi sang suami, istri Taufiq juga ikut menambah pemasukan dengan cara berjualan. Walaupun sedikit, bagi mereka bisa memenuhi kebutuhan selama sebulan sudah lebih dari cukup.

Baca Juga:Parah! Guru Les Ngamuk dengan Guru Sekolah, Ngasih Tugas Lewat Youtube

Ketabahan mengabdi sebagai guru agama Islam membuahkan hal manis bagi Taufiq dan keluarga. Dirinya pun diangkat menjadi guru honorer tenaga harian lepas (THL) dari Dinas Pendidikan Kukar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini