Pengelolaan Kurang Maksimal, Ekowisata Sungai Mahakam Belum Dilirik Pemkot Samarinda

Dia menyindir, Pemkot Samarinda seharusnya memiliki kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan pariwisata dengan memanfaatkan ikon Sungai Mahakam.

Denada S Putri
Jum'at, 17 September 2021 | 08:43 WIB
Pengelolaan Kurang Maksimal, Ekowisata Sungai Mahakam Belum Dilirik Pemkot Samarinda
Susur Sungai Mahakam menggunakan kapal wisata. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Ekowisata sungai di Indonesia memiliki potensi yang sama seperti yang ada di luar negeri. Beberapa contoh bisa dilirik oleh pemerintah, kayak Sungai Seine di Paris dan Sungai Thames yang ada di London.

Indonesia juga memiliki sungai-sungai besar, seperti Sungai Kapuas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Barito dan Sungai Mahakam. Potensi wisata sungai juga dimiliki Tanah Air, khususnya Samarinda yang dilewati Sungai Mahakam.

Namun sayang, ekowisata tersebut masih belum dilirik oleh Pemkot Samarinda. Menurut anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri, destinasi yang menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Samarinda ada di sungai sepanjang 980 kilometer itu.

“Sungai Mahakam itu sebagai ikon Kaltim, karena sungai itu terbesar di Indonesia. Kalau tidak dikelola dengan baik, yang jelas tidak menghasilkan apa-apa,” ujarnya, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga:Dispar DIY Dapat Kuota 5 Destinasi Wisata yang Bakal Susul Uji Coba Pembukaan

Dia menyindir, Pemkot Samarinda seharusnya memiliki kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan pariwisata dengan memanfaatkan ikon Sungai Mahakam tersebut.

Pengelolaan secara berkala, katanya, harus dilakukan Pemkot Samarinda terlebih dahulu. Dengan begitu, tak menutup kemungkinan kementerian terkait akan melirik. Begitu pula dengan pihak swasta.

“Salah satunya juga (berpotensi) menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) juga, gandeng pihak swasta saja untuk mengelolahnya.”

"Ini tidak ada digerakkan sama sekali, tidak mungkin orang tertarik berinvestor ke Samarinda,” timpalnya.

Tak sampai di situ, menurut politisi PAN ini, Pemkot Samarinda dinilai lemah dalam melakukan pengelolaan pariwisata. Sebab, banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, tapi tak dilakukan dengan semestinya oleh pemkot.

Baca Juga:Sandiaga Uno Beberkan Rencana Persiapan Pembukaan Kembali Pariwisata dalam GTF 2021

Dirinya memberikan contoh seperti wisata Bukit Steling. Menurutnya, bukit itu memiliki keindahan pemandangan yang sangat baik. Tapi sayang, pengelolaannya dari pemerintah setempat masih kurang.

"Karena kemasannya kurang menarik, coba kalau fasilitas lengkap, jangankan (warga) Samarinda turis-turis pun berdatangan,” sindirnya.

Dia menyoroti, Dinas Pariwisata (Dispar) Samarinda menurutnya masih lemah dalam melakukan sosialisasi kepada provinsi lain. Bahkan negara-negara lain untuk berkunjung ke Kota Tepian.

“Padahal ada anggaran, teknologi sudah maju, tapi mereka tidak memanfaatkan secara baik. Harusnya mereka bisa membentuk agen-agen promosi pariwisata,” katanya.

Jika promosi potensi pariwisata di Samarinda ini berjalan, diyakini Novi, pihak investor akan melirik untuk membangun fasilitas pariwisata di Samarinda, khususnya Sungai Mahakam.

“Kami berharap, Pemkot Samarinda menfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan PAD. Jadi jangan mengandalkan disektor industri saja,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini