SuaraKaltim.id - Pembukaan perbatasan dan penerbangan internasional ternyata benar membuat peningkatan terjadinya potensi penularan kasus Covid-19. Hal itu disampaikan pemerintah, melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Kini, menurut Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pemerintah sedang menyusun kebijakan antisipasi libur panjang dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Pembukaan pintu masuk internasional tersebut pun akan tetap memperhatikan pemenuhan syarat perjalanan dan mekanisme skrining setelah masuk di Indonesia," kata Wiku, mengutip dari Suara.com, Rabu (6/10/2021).
Khusus untuk mencegah masuknya varian baru ke Bumi Pertiwi, pemerintah terus memantau perkembangan adanya varian asing. Balitbangkes yang didukung 17 laboratorium dengan kemampuan mendukung upaya whole genun sequencing (WGS) akan terus mengoptimalkan sumberdaya dan pemantauan distribusi varian diberbagai daerah.
Baca Juga:Bukan Cuma karena Varian Baru, Ini Ragam Penyebab Terjadinya Ledakan Kasus COVID-19
"Nantinya hasil pemantauan akan disampaikan secara transparan kepada masyarakat," tegasnya.
Disamping itu, mengingat Indonesia kini sedang dalam kondisi kasus yang cukup terkendali, sudah sepatutnya semua pihak mempertahankannya dengan tidak terlena dan tetap berhati-hati. Pemerintah daerah (Pemda) dimohon serius dalam melakukan pengawasan kegiatan masyarakat.
Pemda juga bisa membantu sosialisasi yang jelas di daerah masing-masing. Khususnya rincian protokol kesehatan (Prokes) yang harus dijalankan di masing-masing wilayah.
"Untuk meminimalisir peluang penularan sebesar-besarnya," tandasnya.
Baca Juga:Bali Buka Gerbang 14 Oktober, Jero Bayu Gendeng Telisik Soal 'Kebangkitan Materi'