Sultan Aji Muhammad Idris sendiri juga diriwayatkan pernah menikah dua kali, dan memiliki 12 putra putri. Ia merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng, yang berangkat ke tanah Wajo, Sulsel, untuk bertempur melawan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) bersama rakyat Bugis.
Dengan gagah berani, Sultan Aji Muhammad Idris menggepur VOC dan akhirnya gugur di medan perang pada tahun 1739. Ia dimakamkan bersama Mertua beliau, Raja La Madukelleng dari Wajo. Ia juga merupakan salah satu pahlawan yang dikenang oleh masyarakat Wajo, atas perjuangannya mengusir penjajah dari tanah Wajo.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
Baca Juga:Drama 90 Menit Derby Kaltim, Dua Kartu Merah, Naga Mekes Tumbangkan Beruang Madu 3-1