SuaraKaltim.id - Ramai jadi perbincangan di tengah masyarakat terkait rencana Pemkot Samarinda yang ingin segera merealisasikan skytrain atau kereta layang. Jika skytrain berhasil dibangun, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Kota Tepian.
Sebenarnya, Pemkot Samarinda punya 5 usulan proyek. Tiga di antaranya telah disetujui. Yakni skytrain, pembangunan pelabuhan curah di Palaran, dan penambahan juga perbaikan lampu penerangan jalan umum (LPJU). Sementara, untuk 2 proyek lainnya yakni pengelolaan pariwisata di Sungai Mahakam dan pembangunan rumah sakit internasional juga tengah diusulkan.
Lebih lanjut soal skytrain, pemkot akan mengupayakannya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Vincentius Hari Prabowo mengungkapkan bahwa, mengacu pada studi pendahuluan, skytrain rencananya akan dibangun di kawasan Stadion Madya Sempaja.
Kemudian akan terhubung ke Bandara APT Pranoto Samarinda. Sementara ini, kompleks Stadion Madya Sempaja jadi titik akhir yang bakal dihubungkan ke Bandara APT Pranoto di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara walau ada pula wacana skytrain akan dilanjutkan hingga ke Big Mall, dan jadi simpul penghubung terminal dan dermaga.
Baca Juga:Tertibkan Pengemudi Truk Trailer yang Tak Uji Berkala, Kini Telah Hadir Sistem STID
Berdasarkan studi pendahuluan, jarak lintasan skytrain dari Stadion Madya Sempaja ke Bandara APT Pranoto mencapai 14,6 kilometer. Sementara kalau jarak tempuh lewat jalan umum sekitar 21 kilometer. Walhasil, berkaca pada rata-rata kecepatan skytrain di Bandara Soekarno-Hatta yang sekitar 40 km per jam, maka antara Stadion Madya Sempaja hingga Bandara APT Pranoto hanya akan memakan waktu 21 menit dengan skytrain.
Seandainya skytrain melaju dengan kecepatan paling tinggi yakni 70 km per jam, maka waktu tempuh diperkirakan bakal jauh lebih singkat yakni hanya 12 menit.
“Karena lintasan untuk moda semacam ini kan harus lurus tidak bisa berkelok-kelok,” beber Hari, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (20/12/2021).
Ditegaskan olehnya, rencana pembangunan skytrain ini masih dalam kajian studi pendahuluan. Mengingat ibu kota negara (IKN) juga akan pindah ke Kaltim, maka perihal transportasi modern yang bisa menghubungkan seluruh daerah juga harus ada.
“Ini masih sangat awal sekali. Dan tidak menutup kemungkinan kita akan berakselerasi dengan pemindahan IKN ke PPU. Transportasi tidak boleh terputus, harus berkesinambungan,” ungkapnya.
Baca Juga:Kabar Baik, Layanan Konseling Bagi Korban Kekerasan Seksual Ada di Samarinda
Inovasi Pemkot Samarinda Bangun Skytrain