SuaraKaltim.id - Setelah ditetapkan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam Pongrewa memimpin apel pagi perdana, pada Senin (17/1/2022) kemarin. Di situ, ia sempat menyampaikan keprihatinannya terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa Abdul Gafur Mas'ud (AGM).
Selain prihatin, ia mengatakan kepada publik untuk tak berlarut-larut meratapi persoalan yang terjadi di PPU tersebut. Karena menurutnya, jika terus berlarut, akan berdampak pada roda pemerintahan yang tidak berjalan maksimal.
Baginya, apa yang menimpa Bupati PPU AGM itu bisa menjadi bahan renungan untuk semuanya. Ia juga menekankan kepada para pegawai pemerintahan PPU untuk tetap melanjutkan roda pemerintahan. Agar pelayanan bagi masyarakat tetap berjalan normal.
"Hal terpenting yang diharapkan dari peristiwa ini adalah kondisi menjadi kurang menyenangkan, sehingga jangan sampai ada yang menyusul terkait persoalan tersebut karena akan berdampak bagi daerah," jelasnya, dikutip dari ANTARA, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga:Kader Demokrat Kena OTT KPK, Anak Buah Moeldoko Singgung soal AHY dan Korupsi Hambalang
Ia juga berpesan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemkab PPU untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu tidak produktif yang nantinya dapat berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan.
Selain itu, dirinya juga meminta ASN dan THL bekerja secara profesional dan tidak perlu lagi ada yang melakukan pendekatan tertentu di luar kebiasaan, karena kebiasaan seperti itu dinilainya kurang baik.
"Insyaa Allah saya akan mendudukkan segala sesuatunya secara proporsional. Silahkan tunjukkan kinerja bapak, ibu, dan saudara sekalian, tentu hal ini yang akan menjadi penilaian saya," tandasnya.
Untuk diketahui, Bupati PPU AGM terjaring OTT yang dilakukan KPK beberapa waktu lalu. Terdapat 11 orang termasuk dirinya yang ditangkap oleh organisasi rasuah tersebut.
Baca Juga:Bendahara Demokrat Balikpapan Jadi Tersangka Korupsi, Anak Buah Moeldoko Minta KPK Periksa AHY