Karena Pancaroba, Kasus ISPA di Kota Balikpapan Meningkat, Sempat Sentuh 1.752 Kasus

Kemudian kasus ISPA mulai mengalami penurunan pada minggu keenam atau pertengahan Februari 2022, dan naik kembali pada minggu ke tujuh, tambahnya.

Denada S Putri
Sabtu, 05 Maret 2022 | 19:21 WIB
Karena Pancaroba, Kasus ISPA di Kota Balikpapan Meningkat, Sempat Sentuh 1.752 Kasus
Ilustrasi anak kecil terserang ISPA. [Istimewa]

Dirinya mengimbau, kepada warga Kota Balikpapan untuk memanfaatkan waktu dalam penerapan PPKM level 3. Di mana Pemerintah banyak melakukan pembatasan mobilitas untuk menghindari keluar rumah, sehingga lebih banyak di rumah saja dan  melakukan Work From Home (WFH).

“Selama WFH bisa sekalian membersihkan lingkungan, karena kita tidak bisa melakukan kerja bakti massal pemberantasan sarang nyamuk, tapi kami harap masing-masing keluarga bisa memanfaatkan waktu WFH nya untuk membersihkan lingkungan, karena kita tahu jentik-jentik nyamuk DBD itu banyak tumbuh dan berkembang biak di sekitar lingkungan rumah, malah di lokasi yang bersih,” jelas Dio. 

Untuk diketahui, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menyebut ada satu hal paling utama yang bisa membedakan Omicron dengan flu biasa yakni gejala anosmia atau tidak mampu mencium.

“Flu tidak ada anosmia, meskipun di omicron juga jarang terjadi,” katanya.

Baca Juga:Kilang Pertamina Balikpapan Terbakar, Produksi Solar Turun

Selain itu, untuk membedakan Omicron dan flu biasa dapat diketahui dari pemeriksaan PCR dan antigen. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil positif, maka seseorang dapat didiagnosis dengan Covid-19. Jika tidak, besar kemungkinan adalah flu biasa. Untuk mengetahui varian virus Corona yang menginfeksi perlu dilakukan tes PCR SGTF.

“Jaga kesehatan, kalau flu periksakan saja,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini