MUI Kaltim Bandingkan Masjid dan Warung: Masjid itu Semua Rapi Menghadap Satu Arah

"...Justru yang perlu dikhawatirkan itu yang tidak rapi seperti orang-orang di warung, menghadapnya nggak ke satu arah," ujarnya.

Denada S Putri
Selasa, 29 Maret 2022 | 15:26 WIB
MUI Kaltim Bandingkan Masjid dan Warung: Masjid itu Semua Rapi Menghadap Satu Arah
MUI Kaltim. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim menyebut, bulan puasa ini tak akan menimbulkan lonjakan kasus Covid-19. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua MUI Kaltim Muhammad Haiban.

Ia menyebut, ibadah suci umat Islam menjadi faktor utama tak akan adanya lonjakan kasus di Bumi Mulawarman. Karena kebersihan lebih diutamakan.

"Kalau untuk ibadah jelas mesti suci. Kalo nggak suci nggak boleh melaksanakan ibadah dan nggak sah ibadahnya. Jadi percaya umat Islam sebelum beribadah Insya Allah bersih," katanya, melansir dari ANTARA, Selasa (29/3/2022).

Ia menjelaskan, masyarakat yang beribadah justru lebih aman. Situasi itu ia sebut berbeda jika dibandingkan dengan pasar dan warung yang kurang aman.

Baca Juga:Alex Noerdin Bantah Dana Hibah Masjid Sriwijaya Tak Ada Proposal: Proposal Itu Syarat Utama Dana Hibah

Alasannya, karena kerumunan di pasar berbeda dengan kerumunan yang ada di tempat ibadah. Menurutnya, kebersihan di tempat ibadah lebih terjaga.

"Di masjid itu semua rapi menghadap satu arah sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Justru yang perlu dikhawatirkan itu yang tidak rapi seperti orang-orang di warung, menghadapnya nggak ke satu arah," ujarnya.

Meskipun demikian, ia menegaskan tempat-tempat ibadah di Kaltim tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Khususnya penggunaan masker oleh masyarakatnya.

"Kita tetap menganjurkan prokes karena kondisi belum sepenuhnya dinyatakan bebas dari virus. Shalat tidak pakai jarak lagi, sudah rapat tetapi tetap pakai masker," tegasnya.

Ia menuturkan, kapasitas jamaah masjid tidak dibatasi. Melainkan, sesuai kemampuan masjid yang diharapkan dapat memakmurkan masjid.

Baca Juga:Belum ada SK dan Nomor Induk, Nasib Guru Honorer Kaltim yang Lolos PPPK Dipertanyakan

"Karena masjid di bangun untuk salat, berdoa supaya dimakmurkan. Bukan sekadar pelengkap tata ruang, tapi memang benar-benar untuk ibadah," tuturnya.

Ia pun mengimbau, seluruh umat Islam untuk melaksanakan ibadah dan bisa memanfaatkan Bulan Ramadhan, bulan yang di lipat gandakan semua amal perbuatan manusia, bulan yang penuh barokah dan penuh ampunan ini.

"Seluruh umat Islam sebaiknya melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh. Niatkan karena Allah SWT. Dengan harapan menjadi orang yang taqwa dan di terima amal ibadahnya," imbaunya.

Bukan itu saja, Ia juga mengimbau masyarakat non-muslim yang tidak berpuasa hendaknya bisa menjaga toleransi antar umat beragama.

"Jangan sampai secara demonstratif makan di hadapan orang yang sedang berpuasa. Jadi di sini lah orang non Muslim diuji toleransinya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini