SuaraKaltim.id - Raja Charles III berjanji akan meneladani mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II saat dirinya diproklamasikan secara resmi sebagai penguasa baru Kerajaan Inggris, Sabtu (10/9/2022).
Adapun proklamasi itu dilakukan dalam upacara bersejarah yang menampilkan tradisi berabad-abad dan arak-arakan terompet.
"Saya sangat menyadari warisan besar dan tugas ini, dan tanggung jawab besar kedaulatan kini diserahkan kepada saya," kata Charles III.
"Dalam memenuhi tanggung jawab ini, saya akan berusaha untuk mengikuti teladan yang menginspirasi dalam menegakkan pemerintahan konstitusional dan mencapai perdamaian, keharmonisan dan kesejahteraan rakyat di kepulauan ini dan di wilayah Kerajaan Inggris di seluruh dunia," lanjutnya.
Baca Juga:Kate Middleton Warisi Gelar Princess of Wales Milik Mendiang Putri Diana
Dari atas sebuah balkon yang menghadap lapangan Friary Court di Istana St James, David White, sebagai Garter King of Arms, membacakan proklamasi itu dengan diiringi suara terompet.
"Ketika Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ampunan-Nya, mendiang wanita berdaulat kita Ratu Elizabeth Kedua yang diberkati dan dikenang secara mulia, dengan kematiannya mahkota Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara hanya berhak diserahkan kepada Pangeran Charles Philip Arthur George," kata White.
Kemudian para serdadu berseragam tradisional merah tua meneriakkan "hip, hip, hurrah" ketika White meminta tiga sorakan bagi sang raja.
Pada saat proklamasi, ratusan warga diizinkan masuk ke lapangan untuk menyaksikan upacara itu, termasuk anak-anak kecil yang duduk di pundak orangtua mereka.
Tampak seorang wanita yang memegang bunga dan seorang lansia yang duduk di kursi rodanya turut hadir dalam upacara.
Baca Juga:Deretan Menu yang Disantap Ratu Elizabeth II, Sarapan hingga Makan Malam
Charles III adalah raja ke-41 dalam silsilah Raja Normandia William Sang Penakluk yang merebut takhta Inggris pada 1066.
Adapun upacara pada Sabtu itu, meneruskan tradisi proklamasi sejak ratusan tahun lalu untuk mengumumkan raja dan ratu baru dan menjadi proklamasi pertama yang disiarkan di televisi.
Namun bagi kebanyakan warga Inggris, menyaksikan acara itu menjadi pengalaman pertama mereka, karena Elizabeth II adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang pernah mereka kenal.
Sedangkan Charles, baru berusia 3 tahun ketika ibunya dinobatkan sebagai Ratu pada 1952.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth II wafat dalam usia 96 tahun pada Kamis (8/9), diikuti dengan beberapa hari berkabung dan pemakaman kenegaraan yang akan digelar dalam sepekan ke depan.
Usai kabar duka itu, Charles III, 73 tahun, segera melanjutkan peran ibunya pada Kamis, tetapi Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan politikus, uskup dan pegawai negeri senior dengan kostum heraldik tradisional akan memproklamasikan suksesinya pada Sabtu.
Adapun Dewan tersebut, yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan bertugas memberi masukan kepada kerajaan, beranggotakan para penasihat, termasuk putranya dan pewaris takhta, William, istrinya Camilla dan Perdana Menteri baru Liz Truss, yang menandatangani proklamasi. Antara