SuaraKaltim.id - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim) Hadi Mulyadi mengingatkan warganya agar tak terpecah belah karena perbedaan pilihan pada Pemilu 2024 nanti.
Untuk diketahui, akan ada pemilihan Gubernur, Wali Kota dan Bupati di tahun tersebut. Termasuk pemilihan anggota DPRD, DPR RI, DPD RI hingga pemilihan presiden (Pilpres).
Ia meminta warganya untuk tetap menjaga kondusifitas daerah dengan persatuan dan kesatuan. Perbedaan dalam pemilu merupakan bagian dari demokrasi.
“Perbedaan pilihan dalam pilpres, pilkada maupun pileg tidak masalah, itulah demokrasi. Namun jangan hanya karena perbedaan pilihan, kita terpecah,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga:Soal Pertemuan Puan dan Airlangga, Pengamat Nilai Bisa Tarik Gerbong KIB
“Hal seperti ini tidak boleh terjadi, berbeda pilihan itu sah-sah saja, asal jangan membuat kita terpecah. Oleh karena itu tetap jalin dan pererat tali silaturahim antar sesama, ini kunci utama untuk tetap mempertahankan persatuan bangsa ini,” tambahnya.
Mantan anggota DPR RI itu menyampaikan, Indonesia akan tetap jaya jika persatuannya terjaga oleh bangsanya. Hal itu ia ucapkan dalam bentuk pantun. Yakni 'Pantun pohon beringin lebat daunnya, buah mangga manis rasanya, kalau ingin Indonesia tetap jaya, jaga persatuan dan kesatuan bangsa'.
“Makna pantun saya itu adalah ajakan agar seluruh masyarakat Kaltim yang multi suku dan agama untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya.
Menurutnya, Indonesia telah berusia 77 tahun sejak merdeka. Di mana negara ini begitu luas dengan banyak berbagai suku dan ada agama, sehingga harus tetap menjaga persatuan dalam bingkat Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI).
“Kita seluruh bangsa Indonesia patut bersyukur. Karena diusianya yang 77 tahun, bangsa dan negara tetap berdiri utuh dalam bingkai NKRI,” bebernya.
Baca Juga:Tensi Politik Pilpres 2024 Memanas. Usai Nasdem, Cak Imin Sebut PKB Segera Usung Capres
Katanya, sejumlah negara mengalami perpecahan hanya karena perbedaan agama maupun bahasa. Tapi bangsa Indonesia akan tetap jaya dan tetap kokoh dalam bingkai NKRI.
“Tetap jalin dan jaga silaturahmi, rukun dan damai dengan berbagai kalangan anak bangsa, menjaga kerukununan dan toleransi di Kaltim agar tetap aman tertib dan kondusif, persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI adalah harga mati."
“Karena itu saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, dan anak bangsa untuk menyonsong Pemilu 2024 dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” tuturnya.