6 Pelajar di Bontang Terjaring Razia Satpol PP Lantaran Ketahuan Bolos, Pedagang Diimbau Tak Melayani

"Kalau kedapatan kami keluarkan surat peringatan. Baru diantar ke sekolah masing-masing dan diserahkan ke guru BK atau Wali Kelas mereka," kata Eko.

Bella
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 16:02 WIB
6 Pelajar di Bontang Terjaring Razia Satpol PP Lantaran Ketahuan Bolos, Pedagang Diimbau Tak Melayani
Satpol -PP Saat mendapati pelajar yang bolos di Stadion Lang-lang. [Istimewa/Klik Kaltim]

SuaraKaltim.id - Sebanyak 6 pelajar yang kedapatan bolos sekolah terjaring rajia rutin yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Bidang PPUD Satpol-PP Eko Mashudi mengatakan, mereka bolos ditengah jam belajar tanpa ada surat izin dari sekolah, mayoritas berasal dari siswa SMA dan SMK di Kota Bontang.

"Kalau kedapatan kami keluarkan surat peringatan. Baru diantar ke sekolah masing-masing dan diserahkan ke guru BK atau Wali Kelas mereka," kata Eko Mashudi kepada Klik Kaltim, jaringan suara.com, Jumat (28/10/2022).

Adapun tempat rawan yang selalu ramai didatangi yakni Lapangan Lang Lang, Pujasera BSD, Mangrove Salebba, Mangrove Berbas Pantai dan Taman Adipura.

Baca Juga:Segera Dirancang Kerja Sama Strategis yang akan Disepakati antara PPI Dunia dan Kemendag

Eko mengatakan, Satpol-PP pun setiap hari melaksanakan patroli, untuk memastikan situasi dan kondisi Kota Bontang kondusif.

Para siswa yang bolos, kata Eko, juga biasanya berada di jam 09.00 hingga 11.00 WITA.

Lebih lanjut, Eko mengatakan, Satpol-PP juga memberikan himbauan kepada orang tua agar lebih memperhatikan anaknya dan memperingatinya.

Selain itu para pedagang yang mendapati mereka berkunjung ke tempat jualan, juga diimbau untuk tidak melayani para siwa yang bolos.

Karena, menurut Eko, perilaku mereka bukan mencerminkan pendidikan yang baik mengiingat para siswa merupakan aset bangsa dikemudian hari.

Baca Juga:Pasangan Diduga Mesum di Padang Ditangkap Warga, Diantar ke Polisi dan Digelandang Satpol PP

"Kalau kedapatan mengulangi kesalahan yang sama kami akan berikan efek jera dengan memanggil orang tuanya kekantor. Harus ada kerja sama yang baik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak