SuaraKaltim.id - Warga Balikpapan Utara dikejutkan dengan penemuan mayat di kawasan RT 27 Kelurahan Graha Indah pada Selasa (24/1/2023). Mayat berjenis kelamin laki-laki itu diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar tiga hari lalu.
Mayat itu beridentitas atas nama Usman Psese, 69 tahun. Dia ditemukan tak bernyawa oleh tetangganya. Warga yang selama tiga hari terakhir ini tak pernah melihat Usman, langsung mencoba menghampiri rumahnya.
Selain itu juga tak ada laporan ke RT jika korban keluar kota maupun berpergian selama beberapa hari. Hal itu diungkapkan Ketua RT 27 Graha Indah, Syahroni Fauzi mengatakan bahwa korban terakhir terlihat oleh warga pada Jumat (20/1/2023) lalu.
“Jadi coba saya cek ke rumahnya, saya ketuk pintunya tapi tidak ada respons. Akhirnya saya inisiatif memanggil warga lain untuk sama-sama mengecek,” katanya, dikutip Rabu (25/03/2023).
Baca Juga:Ibu Eny Pulang! Banyak Tetangga yang Jenguk, Begini Suasana Terkini Rumah Tiko
Bersama warga lainnya, Fauzi mencoba mengecek keadaan rumah Usman yang memang tampak sepi. Rasa penasaran pun berlanjut, lantaran pintu belakang rumah Usman tak terkunci. Fauzi pun kaget karena Usman sudah tergeletak dengan dibarengi bau tak sedap.
“Warga periksa, ternyata sudah tergeletak. Karena ada bau menyengat,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Utara, Iptu Sunar membenarkan adanya laporan warga meninggal di kediamannya. Usman yang merupakan kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan tersebut tinggal seorang diri.
“Korban terakhir terlihat hari Jumat. Kemungkinan yang bersangkutan menderita suatu penyakit,” tambah Sunar.
Selanjutnya, korban dievakuasi oleh BPBD Balikpapan dan Basarnas Balikpapan dilarikan menuju rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Baca Juga:Sudah Bersih Luar Dalam, Begini Transformasi Rumah Tiko Selama 10 Tahun
“Kita visum, identifikasi dulu apakah ada tanda-tanda kekerasan atau tidak,” ujar Sunar lagi.
Terkait pemakaman, Sunar melanjutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Balikpapan lantaran korban tidak memiliki keluarga di Balikpapan.
Kontributor: Arif Fadillah