SuaraKaltim.id - Jembatan penghubung RT 39 dan 40 di Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Utara nyaris ambruk. Warga setempat, sampai harus memasang papan peringatan di jembatan bagi pengendara yang bakal melintas.
Rubianto namanya, ia menjelaskan kondisi jembatan bagian tengah balok kayu sudah tidak lagi dalam kondisi terpasang atau patah.
Berdasarkan pantauan, jembatan itu sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Bahkan, saat roda dua melintas saja jembatan itu sudah goyang.
Pengendara pun harus sedikit kearah kanan agar tidak terperosok. Untuk itu, jembatan tersebut sudah dikatakan tidak layak untuk dilintasi. Karena, sewaktu-waktu bisa ambruk. Jangan sampai ada korban baru perbaikan dilakukan.
Baca Juga:35 Orang Masih Hilang Tertimbun Tanah Longsor di Natuna Kepri
"Itu jembatan liat aja kondisinya. Apalagi kalau banjir di Imam Bonjol ini akses alternatif warga," kata warga RT 39 tersebut, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (09/03/2023).
Ketua RT 39, Kelurahan Api-Api Esti Purnomo juga ikut memberikan penjelasan. Ia mengaku, sudah mengusulkan perbaikan jalan ke Pemkot Bontang. Sayangnya, hingga hari ini belum bisa direalisasikan.
Dirinya terus berharap agar struktur jembatan itu segera dibangun ulang atau ada perbaikan sementara. Pada 2022 lalu sempat ada kucuran dari salah satu DPRD Bontang melalui dana aspirasi.
Hanya saja anggaran itu tidak terserap lantaran nilainya yang begitu kecil berkisar Rp 200 juta.
"Iya padahal pernah ada. Cuman alasan tidak diperbaiki karena anggarannya tidak cukup membangun jembatan permanen," kata Esti Purnomo.
Baca Juga:Pimpinan PT Castell Persada Propertindo Temui Warga: Semua Kami Akan Selesaikan
Mengkonfirmasi hal itu, Lurah Api-api Hadha Sulistyono mengaku usulan sudah masuk setiap kali Musrenbang. Hanya, saja realisasi pembangunan dan kucuran anggaran berada di OPD teknis yaitu PUPR Kota Bontang.
Pihak Kelurahan Api-Api juga meluruskan alasan tidak terserapnya anggaran pokir dari DPRD Bontang senilai Rp 200 juta. Kata Hadha, anggaran itu dinilai tak cukup membangun jembatan permanen. Bahkan merekonstruksi ulang pun dengan anggaran sekecil itu juga tidak bisa.
Artinya, pihak Kelurahan Api-Api juga tidak menutup mata dengan persoalan infrastruktur jembatannyang perlu perbaikan.
"Iya kami usulkan terus. Kalau sekarang kan untuk jembatan penghubung harusnya tidak lagi kayu. Karena bisa menghambat aliran sungai. Jadi, dibangunnya beton. Semoga saja ada lah alokasi nanti dari OPD teknisnya," terang Hadha.