SuaraKaltim.id - Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara (Sekda Kukar) Sunggono menjadi pembicara pada seminar wawasan kebangsaan dengan tema Peran Pemuda dalam Mengimplementasikan Nilai–nilai Kebangsaan dalam Membingkai Persatuan/Perdamaian di Kukar.
Acara yang digagas oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Sospol) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) tersebut menghadirkan pembicara lainnya. Seperti, Dandim 0906/Kkr Letkol Inf Jeffry Satria dan Kepala Kesbangpol Kukar Rinda Desianti, Wakil Rektor III Unikarta Zen Istiarsono, Dekan Sospol Unikarta Zulkifli, serta mahasiswa dan pelajar SMA.
Acara itu berlangsung di Pendopo Wakil Bupati, Senin (12/06/2023). Sunggono menjelaskan, pemuda Kukar memiliki tantangan dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dengan segala permasalahannya.
Ia berpendapat ada banyak faktor yang terjadi di Kukar. Seperti, kurangnya pemberdayaan pemuda, rendahnya rasa nasionalisme/wawasan kebangsaan, rendahnya partisipasi pemuda dalam pembangunan, belum optimalnya peran organisasi lembaga, banyaknya pengangguran, adanya pengaruh budaya asing, kurangnya akses DIK MEN, rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja, gaptek dan narkoba.
Baca Juga:Beri Gagasan dan Inovasi TTG, Pemkab Kukar Dapat Penghargaan dari Kemendes PDTT
Ia menegaskan, banyak sekali para pemuda yang lupa dan bahkan tidak mengetahui tentang wawasan kebangsaan. Di era milineal serba digital ini, baginya wawasan kebangsaan perlu ditumbuhkan lagi.
Menurutnya, wawasan kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa, sekaligus perkembangan kehidupan bangsa dan negara di masa depan. Ia sempat mengatakan kutipannya sebagai kata pamungkas di sesi paparannya .
“Sesungguhnya jabatan itu beban di dunia dan penyesalan di akhirat, kecuali bagi mereka yang memperolehnya dengan cara yang benar dan melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab,” sebutnya, disadur di hari yang sama.
Kemudian, ia cukup bangga dengan Fakultas Sospol Unikarta yang sudah menginisiasi kegiatan wawasan kebangsaan bagi pemuda. DI mana wawasan kebangsaan di jaman sekarang tergeser diera digital.
“Sangat positif kegiatan ini banyak peserta yang mau peduli dan memahami seperti apa wawasan kebangsaan itu lebih dalam lagi, sehingga mereka banyak yang meresponnya tadi dengan banyak bertanya,” ungkapnya saat diwawancarai.
Baca Juga:Lakukan Pembenahan, Ketua PMI Kukar Ajak Masyarakat Berdonor Darah
Diharapkan Sunggono, ini bukanlah yang pertama dan terakhir dilakukan. Ia ingin kegitan ini harus kontinyu untuk mengingat kembali memori tentang sejarah bangsa Indonesia serta tentang wawasan kebangsaan itu sendiri.
Baginya, hal tersebut bisa memberikan waktu kepada pemuda–pemuda yang lain untuk memahami tentang wawasan kebangsaan dan seperti apa mereka akan bersikap nantinya.
“Kami harap akan tumbuh rasa kecintaanya kepada tanah air Indonesia pada umumnya dan pada Kukar pada khususnya sehingga bisa memberikan sumbangsih pada kemajuan pembangunan apalagi kita akan menghadapi pembangunan IKN dengan begitu pembangunan SDM yang berwawasan kebangsaan harus diimbangi pula,” katanya.
Ia kembali berharap, ke depan para generasi muda Kukar dalam menjaga kondusifitas dan menghadapi tantangan IKN harus berperan aktif dalam menjaga kondusifitas daerah.
Ia ingin generasi muda di Kukar tetap menjadi generasi yang kritis peduli dengan permasalahan rakyat. Sehingga terus bersuara jika ada ketidakadilan dengan meningkatkan kompetensi dan keahlian untuk menangkap peluang dalam berkompetensi hadirnya pendatang yang mencari kehidupan di IKN.
Diakhir wawancaranya ia meminta kepada seluruh pemuda Kukar bisa responsif kepada dinamika terjadi di lingkungannya. Khususnya, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Kukar.
"Merespon isu – isu pembangunan yang ada jangan sampai tertinggal sehingga menjadi penonton diwilayahnya sendiri. Harus aktif dengan adanya perubahan dan pada gilirannya bisa menempatkan mereka lebih unggul dibanding pendatang di Kukar nanti," tandasnya.