SuaraKaltim.id - Tiga kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) difokuskan untuk pengembangan perkebunan kopi, yakni Desa Prangat Baru Kecamatan Marang Kayu, Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu, dan Desa Cipari Makmur Kecamatan Muara Kaman.
Kepala Bidang Produksi, Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar, Subagio mengatakan, ada dua jenis kopi yang dikembangkan sejak 2022 lalu, yakni luwak dan robusta.
Maksimalkan potensi tersebut, pemerintah berencana membangun sejumlah fasilitas pengolahan biji kopi dengan peralatan lengkap. Selain itu, memberikan pendampingan kepada petani kopi dari awal hingga pasca tanam.
"Jadi fokus kami tiga wilayah itu, walaupun ada swadaya yang melakukan pengembangan di kecamatan lain," kata Subagio, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (14/06/2023).
Baca Juga:Disbun Siapkan Hilirisasi Hasil Perkebunan, Pemkab Kukar Bakal Bangun Pabrik Kelapa di Pesisir
Tahun ini, Disbun Kukar sedang tahap membangun manajemen pengembangan kopi dari hulu hingga hilir. Nantinya, daerah tersebut tidak hanya menjadi lokasi penanaman kopi namun memiliki rumah produksi dan pemasaran yang terarah.
Untuk mewujudkan rencana besar itu, Dinas Perkebunan juga telah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan rumah produksi dan lantai jemur. Bahkan, pada tahun ini, peralatan produksi seperti alat pemecah kopi kering, alat sangrai dan alat penggiling kopi juga telah didatangkan.
Pengembangan kopi di tiga wilayah tersebut pun terbilang mulus, meskipun pemasarannya belum meluas.
"Sementara pemasaran kopi ini terbatas, masih dilakukan di daerah lokal sampai rumah produksi mulai beroperasi," tutupnya.
Baca Juga:Kebun Sawit Tersebar di Beberapa Kecamatan, Kadisbun Kukar Harap Bisa Tarik Investor