SuaraKaltim.id - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) mencatat tidak lebih dari 10 tenaga honorer yang masuk dalam kontestasi Pemilu 2024 sudah mengundurkan diri dari pekerjaanya.
Kepala Bidang Penilaian Kerja BKPSDM Arif Supriyadi mengatakan, pengunduran diri mereka dilakukan karena dalam klausul kontrak kerja honorer dilarang berafiliasi dengan Parpol. Walhasil mereka harus mengundurkan diri.
Sejauh ini dirinya sudah mendapatkan informasi kalau tenaga honorer yang maju dalam Pileg 2024 sudah tidak lagi bekerja.
"Mereka sudah mengundurkan diri. Karena itu sesuai draf kontrak yang mereka tanda tangani. Jumlahnya tidak lebih dari 10 orang," katnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (04/11/2023).
Baca Juga:Jokowi Minta Warga Jangan Jadi 'Kompor' saat Pemilu Lagi Panas
Lebih lanjut, selain dari honorer yang masuk politik. Dirinya menghimbau agar ASN juga tetap menjaga netralitasnya dalam tahun politik.
Hal itu ditujukan agar integritas ASN selalu terjaga. Karena harus fokus dalam menajalankan tugas dan kerja pelayanan kepada masyarakat.
"Jadi tetap harus netral kalau ASN. Menjaga kondusifitas dan tetap fokus bekerja melayani masyarakat," sambungnya.
Diketahui pada Jumat (3/11/2023) ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang mengesahkan 294 Daftar Calon Tetap (DCT) Calon Legislatif DPRD Bontang.
Jumlah itu menyusut dari DCS yang sebelumnya berjumlah 295 orang. Alasan pengurangan itu karena ada 1 Parpol yang menghapua nama Bacalegnya ke KPU selama masa perbaikan dan pencermatan.
Baca Juga:Tahun Politik 2024 Pengaruhi Pasar Kripto Indonesia, Begini Kata Pengamat
"Hari ini pengesahan DCT nya. Besok Sabtu (4/11/2203) diumumkan. Total ada 294 Caleg yang ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2024," ucap Komisioner KPU Kota Bontang, Divisi Teknis Penyelenggara Musdalifah Kepada Klik Kaltim.