SuaraKaltim.id - Proyek pembangunan kereta api di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam pembahasan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati belum lama ini.
"Yang di IKN kami masih bahas juga di internal," katanya, melansir dari ANTARA, Rabu (15/11/2023).
Adita mengungkapkan, Menhub Budi Karya Sumadi juga sudah mendiskusikan mengenai teknologi autonomous rail transit (ART) untuk layanan kereta di IKN.
"Kalau dari Pak Menhub itu sebenarnya sudah ada diskusi mengenai yang namanya ART, jadi seperti trem yang itu untuk inner-nya IKN. Itu juga ada beberapa diskusi ke arah itu tetapi sekali lagi ini kan masih harus dikaji," kata Adita.
Baca Juga:Upacara Kemerdekaan Ke-79 RI di IKN Jadi Tanda Keseriusan Pemerintah Pusat
Menurut dia, teknologi ART menjadi salah satu opsi untuk layanan kereta api di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN.
"Tetapi itu memang kalau dilihat dari kebutuhannya dari radius dan kemudian juga dari teknologinya, sepertinya ART jadi salah satu opsi juga untuk di dalam IKN-nya. Itu yang lagi dibahas tetapi untuk yang lain-lain memang kamu harus melihat dulu yang paling tepat yang mana disesuaikan dengan kondisi daerahnya," bebernya.
Untuk diketahui, ada empat proyek kereta api di IKN yang bakal dibangun pemerintah pada 2025-2029 nanti. Yakni kereta api bandara, kereta perkotaan di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), perkotaan di dalam Kalimantan, dan intercity.
KA Perkotaan Balikpapan-KIPP dibangun sepanjang 143,33 kilometer dengan waktu tempuh 88 menit. Rinciannya, jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah, sementara 14,6 kilometer melayang (elevated), dan tiga kilometer di bawah tanah.
Kereta itu, dapat menampung sebanyak 4,5 juta penumpang pada 2040. Adapun, KA Bandara akan menghubungkan Bandara Internasional Sepinggan dengan KIPP. Pemerintah menyiapkan dua alternatif trase.
Baca Juga:JICA Tengah Kaji Proyek Pembangunan Jalur Kereta di IKN
Pertama, merunut pada kajian 2021, jalur sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun. Rinciannya, 55,7 kilometer di permukaan tanah, 6,8 kilometer melayang dan tiga kilometer bawah tanah.
Pada 2030, penumpang KA Bandara tersebut diperkirakan mencapai 3,6 juta orang per tahun. Pada alternatif trase kedua, jalur dibangun sepanjang 44,91 kilometer dengan melintasi tiga stasiun dengan jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan-KIPP.
Kereta itu pada 2030 diperkirakan akan mengangkut 2,5 juta penumpang per tahun. Karena infrastruktur itu membutuhkan pembiayaan besar, Kemenhub berencana menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta konsesi yang melibatkan pihak dalam dan luar negeri.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mengusulkan anggaran 2024 sebesar Rp9,8 triliun, termasuk untuk dukungan proyek kereta IKN.