SuaraKaltim.id - Ganjar Pranowo belum lama ini melakukan kunjungannya ke Samarinda. Ia bertemu dengan puluhan milenial, influencer, dan Gen Z di Kota Tepian.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu berkesempatan mendengarkan aksi para stand up comedy. Salah satunya. Achmad Rizky Prasetya.
"Nganggur Pak, cari kerjaan susah pak," kata Rizky, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (07/12/2023).
Ia menyinggung pengalamannya ketika melamar kerja di salah satu perusahaan BUMN. Saat mengikuti tes, ia gagal.
Baca Juga:Asal usul Nama Samarinda yang Dijuluki Kota Tepian
Bahkan tagline AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif juga menjadi sindiran dalam materinya.
"Segala cara sudah saya lakukan Pak (konteks mencari pekerjaan), dari ngelamar offline-online, sudah sampai saya ikut tes BUMN 3 kali, 3 kali juga gagal. Karena gini, nilai akhlak saya dari skala 100, 95. Nilai TKD hitungan dasar, dari skala 100, 55. Ini kan artinya apa Pak, percuma ber-akhlak kalau nggak bisa ngitung," ucapnya.
Sekitar 10 menit, Rizky mengakhiri materinya yang kemudian ditanggapi oleh Ganjar Pranowo terkait lapangan pekerjaan yang dianggap sulit.
Menurut Ganjar Pranowo, profesi stand up comedy menjadi suatu bakat yang menjelma sebagai profesi di industri kreatif terkini dengan diiringi literasi untuk mengutarakan sesuatu, baik saran, kritik dan masukan.
"Anak-anak kreatif seperti ini, tidak ada matinya. Dunia yang berubah memunculkan sesuatu yang baru, industri kreatif. Makin spesifik, tahu dan dimunculkan akhirnya ada faktor pembeda yang inilah mempunyai nilai tambah, Rizky salah satu contoh bagaimana ketika orang punya literasi bagus, terus kemudian menjadi stand up comedian," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Menari Kanjar Ganjur, Kesultanan Minta Dana Khusus untuk Kerajaan di Indonesia
"Saya nunggu-nunggu, ini pasti ngeroasting saya ini," sambung Ganjar bergurau.
Ganjar Pranowo menyampaikan roasting dalam stand up comedy merupakan uji mental seseorang apakah terbawa perasaan atau tidak dalam menanggapinya.
"Tapi sebenarnya roasting itu (bahan) uji mental, apakah seseorang ini baperan atau tidak. Sehingga tren stand up comedy itu sebenarnya menjadi kritik, auto kritik. Kritik kepada yang dikasih, atau ke diri sendiri," jelas Ganjar Pranowo.
