Pendidikan Gratis Vs Makan Siang Gratis, Timnas AMIN: Biarkan Rakyat Memilih

Kedua kebijakan itu baru bisa dijalankan jika negara kuat secara ekonomi,

Bella
Senin, 11 Desember 2023 | 19:37 WIB
Pendidikan Gratis Vs Makan Siang Gratis, Timnas AMIN: Biarkan Rakyat Memilih
Pasangan Cawapres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat hadir dalam Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di KPU, Jakarta, Senin (27/11/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraKaltim.id - Pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar lebih memprioritaskan pendidikan gratis untuk generasi muda masa depan.

Hal itu, berbeda dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang usung program makan siang dan susu gratis kepada anak-anak.

Meski demikian, Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji, mengakui klaim Gibran, bahwa terdapat 76 negara yang menerapkan kebijakan pemberian makan gratis kepada anak-anak. Namun, menurut Indra negara tersebut telah menerapkan kebijakan pendidikan gratis terlebih dahulu.

"Tujuh puluh enam negara yang memberikan makan gratis, secara keseluruhan juga sudah menggratiskan biaya pendidikan terlebih dahulu," kata Indra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, mengutip Antara Senin (11/12/2023).

Baca Juga:Bambang Susantono Tanggpi Ucapan Anies Baswedan Soal IKN: Kita Terbuka, Monggo Dilihat

Indra kemudian mengklaim, ada 155 negara yang memberikan layanan pendidikan gratis sepenuhnya dari kelas satu sekolah dasar (SD) sampai kelas sembilan sekolah menengah pertama (SMP).

Menurutnya, sebelum menerapkan kebijakan makan siang gratis, pemerintah seharusnya memulai dengan menggratiskan biaya pendidikan untuk anak-anak.

"Kedua kebijakan itu baru bisa dijalankan jika negara kuat secara ekonomi," jelasnya.

Indra kemudian menegaskan, bahwa yang dilakukan terlebih dahulu adalah menjamin pendidikan gratis untuk seluruh rakyat atau generasi masa depan bangsa. Hal itu, lanjutnya, sudah dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945.

"AMIN memprioritaskan pada pemenuhan amanat konstitusi untuk memberikan layanan pendidikan yang 100 persen dibiayai negara alias gratis," jelasnya.

Baca Juga:Cara Anies Baswedan Berantas Korupsi Bila Terpilih Jadi Presiden

Berdasarkan perhitungan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), kata Indra, Indonesia hanya butuh Rp350 triliun per tahun untuk memberikan layanan pendidikan gratis dari kelas satu SD sampai kelas sembilan SMP.

"Jadi, biarkan rakyat memilih, anggaran Rp450 triliun hanya dapat makan siang gratis tetapi sekolah masih bayar atau penggunaan anggaran Rp350 triliun untuk sekolah gratis," terangnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Indra lagi, saat ini masih ada sekitar 20 persen anak Indonesia yang belum sekolah sampai tingkat SMP.

"Sebagian besar yang sudah sekolah juga tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah, karena bersekolah di sekolah swasta yang tidak mungkin gratis, katanya.

Sebelumnya, Cawapres RI Gibran Rakabuming Raka menyebutkan program makan siang dan susu gratis sudah berlaku di 76 negara lain. Kebijakan tersebut, bahkan memberikan manfaat kepada 400 juta anak.

"Ini memang banyak yang nyinyir, tetapi program makan siang gratis dan susu gratis sudah ada di 76 negara, dan manfaatnya sudah dirasakan oleh 400 juta anak," kata Gibran saat Konsolidasi Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Menurutnya, untuk menyiapkan generasi emas, Pemerintah harus memastikan seluruh anak bangsa dalam kondisi sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini