SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Kalimantan Timur (Kaltim). Yakni, dari 42 pada Sabtu (30/12/2023) menjadi 28 pada Minggu (31/12/2023).
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida belum lama ini.
"Sebanyak 28 titik panas ini terpantau sepanjang Ahad, 31 Desember kemarin, mulai pukul 01.00 - 24.00 WITA," ujarnya, disadur dari ANTARA, Senin (01/01/2024).
Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan kepada pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Baca Juga:Akmal Malik Sebut Pertambangan dan Perkebunan Harus Patuhi Regulasi Jalan Umum
Ia menegaskan, saat ini Kaltim memang sudah masuk musim hujan, tetapi masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari yang menyebabkan daun dan ranting mengering dan mudah terbakar.
"Semua pihak diimbau tetap waspada untuk mencegah adanya penambahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," katanya.
Ia menjelaskan, sebanyak 28 titik panas itu tersebar di empat kabupaten/kota, yakni di Kota Bontang satu titik, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 20 titik, Kutai Kartanegara (Kukar) 4 titik, dan Kabupaten Berau 3 titik.
Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat antara lain, dengan tidak membuang puntung rokok secara sembarangan. Kemudian, tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.
"Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan, karena masih banyak daun dan ranting kering di lahan yang mudah terbakar," terangnya.
Baca Juga:Polresta Samarinda Minta Warga Melapor Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru