Jokowi Sorot Kemacetan di Balikpapan, Tantang Daerah Bangun MRT dan LRT

Bukan cuma Balikpapan, Jokowi juga menyebut Kota Surabaya sudah mulai mengalami kemacetan.

Denada S Putri
Selasa, 04 Juni 2024 | 17:30 WIB
Jokowi Sorot Kemacetan di Balikpapan, Tantang Daerah Bangun MRT dan LRT
Ilustrasi macet di Kota Balikpapan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada pemimpin daerah yang hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke XVII bahwa sejumlah daerah sudah mulai mengalami kemacetan lalu lintas.

"Pak Wali, Kota Balikpapan sudah macet, saya dengar sudah," kata Jokowi  saat menyampaikan sambutannya di hadapan puluhan pemimpin daerah yang hadir di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (04/06/2024).

Bukan cuma Balikpapan, Jokowi juga menyebut Kota Surabaya sudah mulai mengalami kemacetan.

"Pak Wali, sudah, sampun pak, sudah. Pak Wali Kota Bandung, sudah mulai macet Bandung, Pak Wali Kota Medan ada?, sudah mulai macet, semuanya sudah mulai macet," tegas Jokowi.

Baca Juga:Balikpapan Jadi Tuan Rumah Youth City Changers 2024, Kumpulkan Puluhan Anak Muda dari 40 Kota

Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar transportasi umum harus disiapkan. Lanjutnya, bila bayangannya selalu subway Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) itu biayanya cukup tinggi.

Menurut Jokowi waktu MRT Jakarta dibangun pertama, per kilometer menelan biaya Rp 1,1 triliun. Saat ini sudah mencapai Rp 2,3 triliun per kilometer.

"Tolong tunjuk jari, kota mana yang sudah siap membangun MRT dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," ujar Jokowi menanyakan kepada para pemimpin daerah yang hadir.

Lanjutnya, untuk pembangunan LRT dengan gerbong yang telah dibuat di PT INKA menelan biaya sebesar Rp 600 miliar per kilometer.

"Apakah ada kota yang APBD nya sanggup, tunjuk jari, saya berikan sepeda," kata Jokowi,  lagi-lagi menanyakan kepada pemimpin daerah yang hadir.

Baca Juga:Jurnalis Balikpapan Bersatu Tolak RUU Penyiaran, Demi Kebebasan Pers dan Informasi

"Tidak ada yang mampu," sambung Jokowi mengingat tidak ada satupun yang menunjukkan jarinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini