“Artinya kalau Gerindra mengedepankan kader yang harus berkompetisi, maka Isran-Hadi bisa ditinggalkan. Kemudian yang jadi pengurus siapa, kan Seno Aji bukan Isran Noor,” tambahnya menegaskan.
Di sisi lain, Budiman mengaku khawatir dengan manuver Isran Noor yang dinilai cukup lamban, lantaran mewacanakan maju lewat jalur independen di awal.
Mengingat rivalnya, Rudy Mas’ud, telah mengantongi dukungan dari Golkar dan PAN yang membuatnya sudah dapat maju sebagai calon gubernur meski tak berkoalisi lagi dengan partai manapun.
Sementara Isran Noor sejauh ini baru mengantongi dukungan dari Partai Demokrat yang pada Pileg 2024 lalu hanya mengamankan 3 kursi di DPRD Kaltim. Artinya, ia masih membutuhkan dukungan dari partai lain.
Baca Juga:Survei ARCHI: Isran Noor Unggul di Pilgub Kaltim 2024, Rudy Mas'ud dan Andi Harun Menguntit
“Jangan sampai Pak Isran tidak dapat jembatan untuk maju ke Pilgub karena tidak dapat partai. Bisa jadi cuma 1 calon kalau itu terjadi, ini kekhawatiran saya melihat fenomena (politik) di Kaltim dan pergerakan calon serta partai yang ada,” pungkasnya.