Pengamen Manusia Silver di Bontang Raup Jutaan Rupiah Per Hari

Saat dilakukan pendataan, ternyata orang tersebut berasal dari luar Bontang.

Denada S Putri
Minggu, 18 Agustus 2024 | 15:49 WIB
Pengamen Manusia Silver di Bontang Raup Jutaan Rupiah Per Hari
Manusia silver di Bontang saat diamankan Satpol PP. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bontang menemukan fakta pengemis atau pengamen bisa menghasilkan pendapatan mereka mencapai Rp 1 juta per hari. Hal itu disampaikan Kepala Satpol-PP Bontang, Ahmad Yani melalui Kabid PPUD Arianto.

Ia mengatakan, fakta itu didapat usai pengamen manusia silver yang diamankan pada Kamis (15/08/2024) kemarin memberikan keterangannya. Dari hasil pemeriksaan manusia silver itu justru mendapat penghasilan fantastis.

Ia menuturkan, oknum ini memanfaatkan rasa iba masyarakat dengan meminta-minta di jalan setelah melumuri badannya dengana cat.

Praktik yang dilakukannya melanggar Peraturan Daerah Bontang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat khususnya di pasal 18.

Baca Juga:Aduan Warga Jadi Petunjuk, Polisi Bontang Tangkap Pengedar Sabu

"Dari hasil uang itu alasannya untuk kebutuhan hidup dan mengirim uang untuk anak serta isterinya. Dia bisa dapat uang per hari Rp 700 - 1 juta per hari," ucap Arianto, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (18/08/2024). 

Lebih lanjut, manusia silver ini juga sudah dipantau beberapa waktu. Alasannya, karena dia tidak tinggal di 1 tempat membuat petugas harus mencari informasi terlebih dahulu sebelum menangkapnya. 

Saat dilakukan pendataan, ternyata orang tersebut berasal dari luar Bontang. Dia merupakan warga Jawa yang sengaja ke Bontang untuk mendapatkan keuntungan dari hasil meminta-minta. 

"Ini manusia silver udah 2 tahun ke belakang dapat teguran. Duku pakaian badut. Terus sekarang ganti lagi. Dia tidur di emperan saja. Tapi hasilnya banyak," sambungnya. 

Bahkan di 2023 lalu, Satpol-PP pernah mendapati juga pasangan suami isteri yang berkostum badut mengamen. 

Baca Juga:Desakan Terus Menguat, DPRD Minta Rute Kapal Cepat Bontang-Mamuju Segera Direalisasikan

Berdasarkan KTP pasutri itu juga bukan warga Bontang, melainkan berasal dari Kota Samarinda tepatnya di Loa Bakung. Dari hasil pemeriksaan mereka beralasan anak dibawa karena tidak ada yang menjaga.

Ia menyarankan agar warga Bontang juga diminta jeli memberi bantuan. Jangan sampai justru akibat kebaikan yang dilakukan membuat semakin banyaknya pengemis datang. 

"Tahun lalu bahkan ada badut suami istri membawa bayi yang pernah tertangkap, malah tidur di hotel. Jadi kami himbau warga tidak memberikan bantuan. Karena memang dilarang," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini