Akmal Malik Usulkan Wisata Eksklusif di Maratua, Lindungi Ekosistem Kakaban dan Ubur-Ubur

Akmal meminta dinas terkait di Pemprov Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Berau untuk melakukan langkah komunikasi yang baik.

Denada S Putri
Minggu, 03 November 2024 | 15:00 WIB
Akmal Malik Usulkan Wisata Eksklusif di Maratua, Lindungi Ekosistem Kakaban dan Ubur-Ubur
Ubur-ubur langka di Danau Kakaban. [Ist]

SuaraKaltim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengupayakan Kepulauan Maratua menjadi salah satu destinasi wisata premium di Bumi Mulawarman. Menurut Akmal Malik, Kaltim perlu mendapat perhatian sebagai pengembangan wisata masa depan.

“Kita ingin mengembangkan pariwisata yang tidak murah dan tidak murahan. Kita ingin ada klasifikasi wisata yang bisa didatangi secara masif dan ada yang tertentu,” kata Akmal, disadur dari ANTARA, Minggu (03/11/2024).

Untuk diketahui, Pulau Maratua, merupakan sebuah kecamatan di pulau terluar di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang terkenal dengan wisata bahari kelas dunia, Pulau ini menawarkan 40 spot wisata bawah laut yang menakjubkan.

Salah satu destinasi di Maratua yakni Pulau Kakaban yang merupakan sebuah pulau kecil masuk dalam kawasan Kampung Payung-Payung.

Baca Juga:Pj Gubernur Kaltim: Literasi Tinggi Jadi Kunci SDM Unggul Menuju Generasi Emas 2045

Dalam kalkulasi Akmal Malik, Maratua dan Kakaban adalah dua destinasi wisata yang tidak boleh terlalu dibuka secara umum.

“Pariwisata yang demikian masif akan cenderung menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan,” kritiknya.

Akmal mengaku pernah meminta agar wisata ke Pulau Kakaban dihentikan akibat gangguan terhadap ekosistem ubur-ubur di dalam danau tersebut. Sebagai informasi, diperkirakan sejak Desember 2023, ubur-ubur di danau itu sempat menghilang selama beberapa waktu.

Namun penduduk setempat tak mengetahui apa penyebabnya. Namun dua bulan terakhir ini, ubur-ubur berbalik sudah mulai terlihat kembali di danau ini.

Banyak dugaan, ubur-ubur menjauh dari areal yang biasa dikunjungi wisatawan karena krim pelindung tubuh yang biasanya digunakan saat pengunjung berenang bersama ubur-ubur yang tidak menyengat itu.

Baca Juga:Danau Labuan Cermin: Keajaiban Dua Rasa di Tengah Pesona Alam Berau

Sebab itu, ia pun memerintahkan untuk dilakukan penelitian bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Penelitian untuk mengetahui penyebab pasti menghilangnya ubur-ubur dari Danau Kakaban.

Di sisi lain, Akmal mengapresiasi inisiatif ajang yang sudah rutin digelar di Maratua. Salah satunya, Maratua Jazz Festival. Ajang seperti ini sangat penting untuk lebih mempromosikan pariwisata Maratua, Sangalaki, Kakaban dan Derawan kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

"Tapi ke depan ajang seperti ini harus dilakukan dengan pendekatan yang premium. Jangan lagi pendekatan yang masif. Kita harapkan tidak mengganggu ekosistem lingkungan Maratua sendiri," ucap Akmal.

"Kita mendukung pariwisata yang betul-betul dengan pendekatan lingkungan. Dukungan masyarakat Maratua dan sekitarnya menjadi sangat penting," lanjutnya.

Selanjutnya, Akmal meminta dinas terkait di Pemprov Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Berau untuk melakukan langkah komunikasi yang baik agar partisipasi masyarakat bisa diarahkan untuk menjadikan Maratua dan Kakaban sebagai wisata premium, bukan lagi murahan.

"Kita ingin mendorong langkah-langkah yang konstruktif dan partisipatif, sehingga masyarakat bisa merasakan dampaknya secara langsung," tegas Akmal Malik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini