Nasib Guru Honorer di Kaltim, Pemprov Ajukan 9.456 Kuota ASN ke Pusat

Akmal menegaskan peran guru dan tenaga kependidikan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sangat penting dalam mencetak generasi unggul.

Denada S Putri
Senin, 17 Februari 2025 | 15:30 WIB
Nasib Guru Honorer di Kaltim, Pemprov Ajukan 9.456 Kuota ASN ke Pusat
Ilustrasi guru honorer. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya menggenjot status Aparatur Sipil Negara (ASN) bagi seluruh guru honorer di wilayahnya. Hal itu disampaikan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, di Samarinda, Minggu (16/02/2025) kemarin.

Ia mengklaim, sudah memberikan usulan ke Pemerintah Pusat. Khususnya untuk guru yang berstatus honorer.

"Saya mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk meng-ASN-kan guru-guru dan makin lama makin naik jumlahnya," ujar Akmal, disadur dari ANTARA, Senin (17/02/2025).

Akmal Malik menilai bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan masa depan daerah. Oleh karena itu, kesejahteraan dan kejelasan karir mereka menjadi hal yang patut diperjuangkan.

Baca Juga:Pemprov Kaltim Dorong Desa Wisata Pertanian dan Peternakan, Peluang Baru bagi Petani

"Guru dalam metodologi Jawa adalah orang yang paling tinggi derajatnya, guru menjadi penentu keberhasilan. Masa depan daerah ini tergantung dari guru," tuturnya.

Akmal Malik menegaskan bahwa Pemprov Kaltim akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.

Ia berharap, dengan menjadi ASN, para guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugasnya untuk mencerdaskan generasi muda Kaltim.

"Pemerintah Daerah tidak mendorong guru menjadi ASN itu keterlaluan," tegasnya.

Akmal Malik juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh guru di Kaltim atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam mendidik anak-anak bangsa.

Baca Juga:Rp 15 Ribu per Anak, Bisakah Program MBG di Kaltim Berjalan Efektif?

Ia berharap, para guru dapat terus semangat dalam menjalankan tugasnya dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan di Kaltim.

Akmal menegaskan peran guru dan tenaga kependidikan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sangat penting dalam mencetak generasi unggul diberbagai bidang guna menghadapi tantangan masa depan.

"Saya merasa bangga dan berbahagia bisa bertatap muka langsung dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN) tenaga pendidik. Saya lebih suka menyebutnya ASN bukan PPPK. Karena PPPK itu adalah ASN," terangnya.

Akmal Malik merasakan betapa tidak enaknya kalau status itu digantung dan sangat menyakitkan.

"Maka kita minta dan kita mengajukan 9.456 dengan berbagai formasi yaitu CPNS 261 orang, Tenaga Guru 2.649 orang, Tenaga Kesehatan 1.255 orang dan Tenaga Teknis 5.291 orang," sebutnya.

Akmal bersyukur 9.456 sudah ada kuotanya dan sudah disetujui. Untuk tenaga guru dari 2.649 orang dan terpenuhi 1.400 orang.

"Masih ada seribu lebih yang belum, dan diharapkan bisa terpenuhi pada tahap kedua seleksi PPPK, khususnya untuk tenaga guru nanti," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini