OIKN Genjot Investasi Rp 31 Triliun untuk Hunian di IKN, Swasta Diajak Terlibat

Selain skema KPBU, investasi swasta langsung juga terus mengalir ke Kota Nusantara.

Denada S Putri
Minggu, 09 Maret 2025 | 15:45 WIB
OIKN Genjot Investasi Rp 31 Triliun untuk Hunian di IKN, Swasta Diajak Terlibat
Ilustrasi hunian di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terus mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek hunian, dengan total investasi mencapai Rp 31 triliun. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam keterangannya di Sepaku, PPU, Senin (03/03/2025) lalu. 

"Investasi swasta langsung dan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) terus didorong bangun Kota Nusantara," ujar Agung, disadur dari ANTARA, Minggu (09/03/2025).

Pada tahun ini, OIKN menawarkan pembangunan 129 unit rumah tapak dan 97 menara rumah susun sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur perumahan di ibu kota baru.

Baca Juga:Studi Banding Desain IKN Dibatalkan, Menteri PU: Cukup Gunakan Referensi Online

Skema KPBU ini katanya akan diterapkan dalam dua tahap. Yakni dengan nilai masing-masing Rp 8 triliun untuk tahap pertama dan Rp 23 triliun pada tahap kedua.

Ilustrasi industri pengolahan dan pembangunan IKN. [Ist]
Ilustrasi industri pengolahan dan pembangunan IKN. [Ist]

"Ditarget transaksi KPBU sektor hunian itu dilakukan paling lambat pada pertengahan tahun ini," tambah Agung.

Selain proyek hunian, OIKN juga berencana melibatkan badan usaha dalam pembangunan berbagai infrastruktur lainnya, seperti sistem perkeretaapian, pengolahan limbah, penyediaan air bersih, dan energi terbarukan.

Salah satu proyek besar yang direncanakan adalah pembangunan terowongan multifungsi sepanjang 138,6 kilometer dengan proyeksi investasi sekitar Rp 70 triliun melalui skema KPBU.

"Dua surat izin prakarsa (letter to proceed/LTP) sudah diberikan kepada perusahaan asal China, dan badan usaha milik negara (BUMN) PT Brantas Abipraya (Persero) serta PT Hutama Karya (Persero)," ungkapnya.

Baca Juga:Dukung SDM IKN, Unesa Gelontorkan Rp 500 Miliar Bangun Kampus di KIPP

Selain skema KPBU, investasi swasta langsung juga terus mengalir ke Kota Nusantara. Tahun ini, investasi yang telah ditandatangani untuk proyek bangunan multifungsi, seperti perkantoran, hotel, dan kampus, mencapai Rp 1,25 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini