Lima Sekolah Rakyat Segera Dibangun di Kaltim, Fokus untuk Warga Miskin Ekstrem

Di tingkat daerah, rencana pembangunan Sekolah Rakyat juga terus dimatangkan.

Denada S Putri
Senin, 12 Mei 2025 | 17:18 WIB
Lima Sekolah Rakyat Segera Dibangun di Kaltim, Fokus untuk Warga Miskin Ekstrem
Ilustrasi sekolah rakyat. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial menggulirkan rencana pembangunan lima Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai bagian dari upaya menghadirkan pendidikan yang setara bagi masyarakat miskin ekstrem.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun ini.

Hal itu disampaikan Gus Ipul saat melakukan kunjungan kerja di Samarinda, 10 Mei 2025.

"Kelayakan bangunan Sekolah Rakyat yang diusulkan ditentukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum," ujar Gus Ipul, disadur dari ANTARA, Senin, 12 Mei 2025.

Baca Juga:IKG Kaltim Naik Tipis, Tapi Perempuan Kian Aktif di Pasar Kerja

Salah satu titik yang disurvei adalah kawasan SMAN 16 Samarinda, yang menjadi kandidat lokasi Sekolah Rakyat.

Kunjungan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dan Kepala Sekolah SMAN 16, Abdul Rozak Fahrudin.

"Kalau semua lokasi calon Sekolah Rakyat sudah disurvei dan dipastikan layak oleh Kementerian PU, saya akan lapor ke Presiden supaya nanti menjadi prioritas untuk tahun ini," tegas Gus Ipul.

Realisasi program ini juga melibatkan berbagai instansi.

Rekrutmen guru dan tenaga kependidikan akan dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, berdasarkan usulan kepala daerah.

Baca Juga:Warga Samarinda Soroti Banjir Tahunan yang Tak Tertangani: Justru Makin Parah

Kurikulum Sekolah Rakyat pun sedang disusun dan hampir selesai.

Sementara itu, proses rekrutmen siswa akan dilakukan secara selektif dan berbasis data.

Gus Ipul menjelaskan bahwa identifikasi calon peserta didik dilakukan melalui verifikasi langsung ke rumah masing-masing, dengan dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota.

Secara nasional, lanjutnya, sudah ada sekitar 280 usulan pembangunan Sekolah Rakyat dari berbagai daerah.

Dari jumlah itu, lebih dari 300 titik telah mengajukan lahan, meskipun masih dalam proses verifikasi administrasi.

Sementara usulan bangunan siap pakai yang bisa digunakan tahun ini tercatat hampir 100.

"Mungkin baru minggu depan untuk Kaltim bisa kita pastikan titiknya," katanya.

Gus Ipul menekankan bahwa seluruh biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung oleh negara. Ini mencakup seragam, perlengkapan sekolah, asrama, serta konsumsi harian.

"BUMN menangani urusan konsumsi, sementara Kementerian PU bertanggung jawab atas pembangunan atau perbaikan bangunan," jelasnya.

Di tingkat daerah, rencana pembangunan Sekolah Rakyat juga terus dimatangkan.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, menyebutkan bahwa lima titik calon lokasi tersebar di empat daerah, yaitu Kutai Kartanegara (Kukar), Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), dan Berau.

"Untuk lahan provinsi di Kutai Kartanegara sudah siap seluas 8,7 hektare," ujar Rasyidi.

Menurutnya, Dinsos Kaltim masih menunggu data calon siswa dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Pematangan lahan di Kukar juga telah dianggarkan melalui Dinas PU Kaltim sebesar Rp 20 miliar.

Mengenal Mensos Gus Ipul, dari Wali Kota sampai Jadi Menteri

Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, adalah seorang politisi Indonesia yang memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan. Berikut adalah profil singkatnya:  

Gus Ipul lahir di Pasuruan, 28 Agustus 1964. Ia menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Nasional, Jakarta.    

Gus Ipul aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Gerakan Pemuda (GP) Ansor, di mana ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum.    

Gus Ipul juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.    

Bukan cuma itu, Gus Ipul juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Lalu, Gus Ipul menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode.    

Tak hanya itu, Gus Ipul juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan. Saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.

Gus Ipul memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh NU, termasuk keponakan dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4.    

Gus Ipul juga memiliki pengalaman yang luas di dalam organisasi masyarakat, dan pemerintahan.    

Gus Ipul dikenal sebagai tokoh yang memiliki jaringan luas dan pengalaman yang kaya dalam berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan pembangunan sosial dan kemasyarakatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak