SuaraKaltim.id - Kepercayaan investor asing, khususnya dari Tiongkok, terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan tren positif.
Pemerintah melalui Otorita IKN memastikan bahwa seluruh investasi yang masuk dijamin keberlanjutannya, terutama dengan penggunaan skema penjaminan bersama atau co-guarantee.
Hal itu disampaikan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, ketika berada di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kamis, 30 Mei 2025.
“Pemerintah komitmen dukung kelancaran investasi di IKN, salah satunya investasi Tiongkok,” ujar Basuki, disadur dari ANTARA, 1 Juni 2025.
Baca Juga:Momen Wapres Gibran Tinjau IKN, Cek Kesiapan Jalan Tol hingga Rumah Sakit
Basuki menjelaskan bahwa proyek-proyek pembangunan di IKN yang melibatkan investor asing, khususnya dalam skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), telah disiapkan dengan dukungan penjaminan dari beberapa pihak.
Hal ini dilakukan guna memastikan proyek berjalan lancar hingga selesai.
“Pembangunan IKN gunakan skema itu dengan penjaminan yang libatkan lebih dari satu pihak penjamin,” jelasnya.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyebut bahwa investasi dari konsorsium perusahaan Tiongkok di kawasan IKN telah mencapai sekitar Rp 70 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk membiayai berbagai proyek strategis, mulai dari perumahan, moda transportasi, hingga jalan.
Baca Juga:IKN Dihantui Praktik Prostitusi Daring, Satpol PP PPU Lakukan Patroli Khusus
Salah satu bentuk kepercayaan konkret terlihat dari komitmen dua konsorsium besar: CHEC–IJM dan CSCEC–CREC, yang masing-masing mengelola proyek KPBU moda transportasi dan jalan dengan nilai proyek Rp 27,1 triliun dan Rp 27,9 triliun.
Selain itu, proyek KPBU perumahan senilai Rp 13,4 triliun juga sedang dikembangkan oleh konsorsium IJM–CHEC.
Adapun investasi langsung asing juga tercatat, salah satunya dari PT Delonix Bravo Investment yang mengembangkan Delonix Nusantara Commercial Complex senilai Rp 500 miliar, dengan pembangunan yang sudah dimulai sejak September 2024.
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, H.E. Wang Lutong, menyatakan bahwa IKN merupakan peluang strategis bagi Tiongkok dalam memperluas keterlibatannya di Asia Tenggara.
Ia juga menyebutkan bahwa lebih banyak perusahaan Tiongkok akan didorong untuk berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Hingga 26 Mei 2025, Otorita IKN telah menerima sebanyak 36 dokumen minat (Letter of Interest/LOI) dari pihak Tiongkok.