Program MBG Sasar Anak dan Ibu, Tiga Daerah Jadi Pilot Project

Menurut Kartika, salah satu fokus dalam pameran tersebut adalah memperkenalkan langsung contoh menu MBG kepada pengunjung.

Denada S Putri
Senin, 07 Juli 2025 | 15:52 WIB
Program MBG Sasar Anak dan Ibu, Tiga Daerah Jadi Pilot Project
Menu MBG yang dipamerkan Badan Gizi Nasional pada pemeran HKG PKK se-Indonesia di Samarinda. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan langkah konkret dalam meningkatkan ketahanan gizi masyarakat.

Salah satu program unggulan yang saat ini tengah digalakkan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyasar kelompok rentan seperti pelajar usia dini hingga remaja, serta ibu hamil dan menyusui.

Saat ini, implementasi MBG difokuskan di tiga daerah: Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal itu disampaikan Kartika Linda Pratiwi mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) Kaltim saat ditemui dalam pameran Expo Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK se-Indonesia di Convention Hall Samarinda, Senin, 7 Juli 2025.

Baca Juga:5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal

“Program Makan Bergizi Gratis saat ini berjalan di Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara,” kata Kartika, disadur dari ANTARA, disadur di hari yang sama.

Menurut Kartika, salah satu fokus dalam pameran tersebut adalah memperkenalkan langsung contoh menu MBG kepada pengunjung.

Menu yang disediakan telah dirancang agar seimbang dan sesuai standar kebutuhan gizi harian.

“Untuk siswa SD kelas 4-6, SMP, serta ibu hamil dan menyusui, anggaran per porsi adalah Rp 10.000. Sementara itu, untuk siswa TK, PAUD, dan SD kelas 1-3 anggarannya Rp8.000 karena gramasinya lebih rendah,” jelas Kartika.

Menu yang disediakan setiap hari tidak monoton. Ia menekankan bahwa seluruh makanan telah ditakar secara tepat oleh ahli gizi, baik dari sisi kandungan maupun variasi.

Baca Juga:Berburu Modal di Era IKN, Penajam Andalkan Kawasan Industri Strategis

Bahkan, karbohidrat tidak selalu berasal dari nasi, tapi bisa juga berupa kentang atau sumber lain yang setara secara nutrisi.

Kartika menyebutkan bahwa porsi MBG sudah mencakup seluruh unsur gizi yang dibutuhkan, mulai dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, hingga sayur dan buah.

Program ini tidak hanya memberi makan, tetapi sekaligus menjadi bentuk edukasi gizi praktis yang mudah diterima oleh anak-anak dan keluarga.

Antusiasme masyarakat pun cukup tinggi terhadap program ini. Namun, karena keterbatasan infrastruktur, pelaksanaannya masih bersifat bertahap. Untuk sementara, MBG diprioritaskan bagi sekolah-sekolah yang lokasinya berdekatan dengan dapur MBG aktif.

“Kami berharap ke depan, program ini dapat menjangkau lebih banyak daerah dan memberikan manfaat gizi yang optimal bagi seluruh masyarakat Kalimantan Timur,” tutur Kartika.

Upaya memperluas cakupan dengan membentuk dapur MBG di setiap kecamatan tengah disiapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini